Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Akibat padamnya listrik di lingkungan sekolah, membuat siswa SMAN 6 Banjarmasin harus menjalani ujian sampai malam hari pada Senin (9/4).

"Padamnya listrik terjadi dua kali hingga waktu pelaksanaan ujian molor dan terganggunya server koneksi internet," terang Kepala SMAN 6 Banjarmasin Drs Kaberi MPd, Senin malam.

Berdasarkan pantauan Antara, hingga pukul 19.30 WITA, masih ada tersisa dua siswa yang berada di ruang ujian. Sedangkan sebagian besar bisa menyelesaikan soal sesi terakhir atau ketiga sekitar pukul 18.30 WITA.

Kaberi mengungkapkan, pertama listrik padam pada pukul 09.00 WITA ketika sesi pertama ujian masih berlangsung yang terjadwal 07.30 hingga 10.30 WITA.

Setelah listrik hidup pada pukul 10.30, kemudian padam kembali pada pukul 12.30 WITA hingga petugas PLN Area Banjarmasin tiba di sekolah membawa mesin genset untuk menghidupkan aliran listrik.

"Jadi listrik dari PLN baru nyala pada pukul 16.00 WITA, dan dengan pertimbangan menjaga koneksi internet tidak terganggu maka diputuskan aliran listrik tetap melalui mesin genset sampai malam hari ini hingga semua siswa selesai ujian," papar Kaberi kepada Kantor Berita Antara.

Molornya waktu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) itupun membuat kecewa para siswa yang berjumlah 199 orang. Mereka mengaku setres karena konsentrasi terganggu akibat kendala gangguan listrik tersebut hingga pesimis dengan nilai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia nanti. 

Bahkan ada orangtua yang sempat dibuat resah lantaran anaknya tak kunjung pulang ke rumah hingga malam hari.

"Kami khawatir makanya mendatangi ke sekolah," ucap Anang, salah satu orangtua.
 Kabid Bina SMA Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel Muhammadun langsung mendatangi kantor PLN Area Banjarmasin.(Antarakalsel/foto/firman)


Kendala pasokan listrik yang mengganggu sekolah di Jalan Belitung Darat, Kecamatan Banjarmasin Barat itupun sempat membuat Kabid Bina SMA Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel Muhammadun langsung mendatangi kantor PLN Area Banjarmasin.

"Padamnya listrik yang berimbas terganggunya UNBK di SMAN 6 Banjarmasin langsung bisa diatasi PLN dengan memberikan bantuan mesin genset," jelas Muhammadun yang juga sempat mendatangi kembali sekolah usai mendapat laporan padamnya listrik.

Pada pelaksanaan UNBK hari pertama itu, Muhammadun mengunjungi beberapa sekolah di Banjarmasin. Selain SMAN 6, dia juga mendatangi SMAN 11, SMAN 10, SMAN 1, SMAN 2 serta siswa SMAN 5 yang melaksanakan ujian di SMKN 2.

Sementara Asisten Manager Jaringan PLN Area Banjarmasin Sugianto menjelaskan, padamnya listrik disebabkan kabel tegangan tinggi 20 ribu volt bersentuhan akibat layang-layang yang dimainkan anak-anak di kawasan depan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

"Setelah diperbaiki, ternyata padam lagi dan sebabkan hal yang sama namun insiden kedua menyebabkan kerusakan lebih parah karena isolator tembus hingga perlu waktu memperbaiki kerusakannya," tandasnya.

UNBK tingkat SMA tahun ajaran 2017-2018 sendiri diikuti sebanyak 20.082 siswa di Kalimantan Selatan dari 183 sekolah baik negeri maupun swasta.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018