Banyaknya potensi sejarah dan pariwisata di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan membuat kota yang berjuluk "kota seribu sungai" ini menjadi salah satu bagian dalam Program Pelestarian Dan Pengembangan Kota Pusaka (P3KP) di Indonesia.

"Pencanangan kota ini sebagai kota pusaka dilakukan oleh Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU," kata Kepala Bappeda Kota Banjarmasin Ir H Nurul Fajar Desira di Banjarmasin, Rabu.

Kepada wartawan, dia mengatakan, potensi yang dimiliki Banjarmasin begitu banyak termasuk termasuk sungai, bangunan bersejarah hingga kuliner dan musik.

Menurut dia, dengan masuk Kota Banjarmasin dalam program P3KP tersebut, membuat kota itu sejajar dengan beberapa kota lainnya yang memang memiliki potensi hampir setara dengan kota tersebut.

Di antaranya Banda Aceh, Yogyakarta, Bukit Tinggi, Medan, Solo dan banyak lagi kota lainnya.

Menurut Fajar, sudah sepantasnya mulai saat ini proses pembangunan dan pengembangan kota juga mengarah kepada pelestarian dan membangun potensi yang dimiliki supaya bisa lebih baik lagi.

"Pusaka itu berarti warisan, karenanya harus dilestarikan," katanya seraya mengatakan, tiga kriteria kota pusaka yang ditetapkan oleh pusat saat ini sudah dimiliki.

Seperti Pusaka Alam, kota tersebut memiliki sungai dengan jumlah yang sangat banyak. Kemudian Pusaka Ragawi, kota itu juga memiliki bangunan-bangunan bersejarah yang hingga kini masih tetap lestari seperti Mesjid Jami, Rumah Banjar di Sungai Jingah dan bangunan bersejarah lainnya.

Selanjutnya, Pusaka Nonragawi, seperti senjata berupa mandau, Keris, hingga sejumlah kuliner mulai dari makanan kue dan jajanan juga masih tetap ada hingga sekarang, tarian disertai musik kesenian yang punya kekhasan sendiri baik dari alat hingga instrumen yang dihasilkan, masih lestari hingga saat ini.

Fajar berharap, dengan usulan yang sudah disampaikan ke Dirjen Tata Ruang Kemen PU agar kawasan pusaka "Kuin" yang menyimpan potensi warisan budaya berupoa pasara terapung, kuliner dan musik panting bisa dikembangkan dan mudahan memperoleh dukungan dan pusat.

Dengan demikian, upaya plestarian yang sekarang terus dilakukan, tidak hanya bergerak sendiri karena mendapat dukungan dari pusat, katanya./D/ C

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012