Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, mencatat rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani bulan Maret 2018 mengalami penurunan sebesar 4,11 persen dibanding bulan sebelumnya.


Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, survei harga produsen gabah selama Maret dilakukan pada 10 kabupaten didominasi 45 observasi.

"Penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP tingkat petani sebesar 4,11 persen dari harga Rp5.408 per kilogram bulan Februari menjadi Rp5.185 di bulan Maret," ujarnya.

Ia mengatakan, penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP paling banyak transaksinya terjadi pada varietas unggul yakni Ciherang dan Mikongga yang cukup banyak ditanam petani.

Disebutkan, penurunan harga gabah juga terjadi ditingkat penggilingan yakni sebesar 3,94 persen dari harga Rp5.509 per kilogram di bulan Februari menjadi Rp5.292 per kilogram bulan Maret.

"Komponen mutu gabah selama bulan Maret cenderung fluktuatif dengan rata-rata kadar air dan kadar hampa gabah kualitas GKP masing-masing 15,06 persen dan 3,90 persen," ungkapnya.

Menurut dia, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kering panen (GKP) varitas Siam Mayang yang mencapai Rp7.000 per kg di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala.

Sedangkan harga gabah terendah ditingkat petani sebesar Rp4.250 per kilogram dengan varietas Impari yang terdapat di Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin.

"Varitas Siang Mayang merupakan beras unggul lokal dan memang cukup banyak ditanam di Kabupaten Barito Kuala, sedangkan varitas Impari banyak ditaman di Tapin," ujarnya.

Sementara itu, sepuluh kabupaten yang menjadi observasi yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, HSU, Tanah Bumbu, Tabalong, dan Balangan.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018