Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalsel AKBP Afri Darmawan SIK MH mengungkapkan jika masih banyak pengendara motor yang melawan arus selama digelarnya Operasi Keselamatan Intan 2018.


"Khusus hari ini saja, ada 24 pengendara yang ditilang karena melawan arus, dimana Polres Tapin terbanyak dengan 6 kasus, disusul Polresta Banjarmasin 4 kasus dan Polres Tanah Bumbu 3 kasus," kata Afri di Banjarmasin, Kamis.

Dia mengungkapkan, menindak pelanggaran melawan arus memang menjadi salah satu sasaran Operasi Keselamatan, selain pengendara di bawah umur, penggunaan handphone saat berkendara serta berboncengan lebih dari satu orang.

Khusus untuk penggunaan helm, kata Afri, paling banyak yang disorot soal kebiasaan tidak "meng-klik" tali pengikat helm hingga sangat membahayakan jika sampai terlepas ketika pengendara terjatuh dari motor.

Hal itupun menjadi tugas Satgas Preemtif yang terus mengingatkan pengendara dengan teguran simpatiknya agar mengikat tali helm hingga berbunyi "klik" menjadi budaya untuk menjaga keselamatan di jalan raya.

"Di sisi lain, pengendara yang tak mengenakan helm juga tercatat masih tinggi untuk pemberian sanksi tilang, yakni 36 kasus dari total 182 pengendara yang ditilang khusus pada tanggal 15 Maret atau hari ke-11 Operasi Keselamatan," paparnya.

Afri menambahkan, untuk kasus kecelakaan hingga hari ke-11 Operasi Keselamatan yang digelar Ditlantas Polda Kalsel beserta Satlantas Polres jajaran mencatat ada 9 kejadian dengan korban meninggal dunia 5 orang atau turun 50% dari operasi serupa tahun 2017 lalu.

"Salah satu tujuan operasi lalu lintas adalah menurunkan angka kecelakaan, jadi dengan tren menurunnya laka ini patut disyukuri dan menandakan keberhasilan kita meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan," pungkasnya.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018