Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Ariffin kembali melontarkan pernyataan bahwa provinsinya ingin "merdeka" pada tahun 2014.


 

"Namun merdeka dimaksud bukan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tandasnya saat pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) Wilayah Kalimantan di Banjarmasin, Senin malam.

Di hadapan Ketua Umum ADPSI Mayjen TNI (Purn) Ferial Sofyan yang juga Ketua DPRD DKI Jaya, orang nomor satu dijajaran Pemprov Kalsel tersebut menambahkan, merdeka dimaksud yaitu bebas dari nyala listrik bergiliran.

Pernyataan ingin merdeka dari pemadaman atau nyala listrik PLN secara bergilir itu sebelumnya disampaikan pada peresmian pembangkit unit III Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut 19 April lalu.

Menurut keterangan dari manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kalselteng, sesudah peresmian pembangkit unit III PLTU Asam-Asam (125 Km timur Banjarmasin) akan segera menyusul pembangunan pembangkit unit IV.

"Begitu pula seterusnya pembangunan pembangkit unit V, VI dan VII PLTU Asam-Asam yang kini sedang penyiapan lahan dan pembangunanya dimulai 2014," ungkap Gubernur Kalsel dua periode tersebut.

Masyatakat Kalsel juga ingin maju tidak mau lagi dalam kegelapan yang disebabkan persediaan daya listrik kurang, sehingga menyalanya harus bergiliran, demikian Rudy Ariffin.

Pembangkit unit I, II dan III PLTU Asam-Asam yang kini sedang operasional dengan kapasitas terpasang masing-masing 65 Mega Watt (MW), demikian pula rencananya untuk unit IV, V, VI dan VII.

Sebelumnya Ketua DPRD Kalsel Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah selaku Koordinator ADPSI Wilayah Kalimantan membantah, kalau ada pihak termasuk pemerintah pusat yang menuduh provinsinya atau daerah lain di Kalimantan tidak mendukung investasi.

"Pada prinsipnya empat provinsi di Kalimantan mempersilakan investor tanamkan modalnya untuk bersama-sama membangun daerah dan masyarakat setempat.

Tapi mana mungkin investor mau masuk kalau infrastruktur seperti listrik tidak ada," tandasnya.

Padahal Kalimantan termasuk Kalsel merupakan lumbung energi yang bisa menjadi pembangkit tenaga listrik, namun aneh suplai tenaga listrik terbatas dan sering padam karena kekurangan daya, demikian Nasib Alamsyah.

Rakor ADPSI Wilayah Kalimantan yang berlangsung di Hotel A Banjarmasin menghadirkan narasumber Prof Dr Iberamsjah MS, Guru Besar pada Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Topik yang disampaikan Guru Besar UI asal urang banua (Kalsel) itu "Amanat Proklamasi, Potensi Bangsa dan Hubungan Kekuasaan Pusat - Daerah Yang Berkeadilan"./shn/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012