Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Keberhasilan SMAN 1 Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan meraih status sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tak lepas dari peran Kepala Sekolahnya Sukiman yang memiliki komitmen kuat memajukan sekolah terpencil.


Sukiman adalah potret seorang guru dan pemimpin yang berhasil merubah segala kekurangan disekolah menjadi prestasi melalui komitmen, semangat dan kerja keras.

Pria kelahiran Magetan 19 Pebruari 1967 ini mulai bertugas menjadi Kepala SMA Negeri 1 Paminggir pada 2012 dan lima tahun setelahnya ia sudah mampu menghantar sekolah dikawasan terpencil ini menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.

"SMAN 1 Paminggir baru dibangun 2011 ketika saya ditugaskan kesekolah ini pada tahun 2012 kondisinya masih serba kekurangan dan terbatas sarana dan prasarananya," terangnya.

Menurut Ayah dari tiga anak ini, semua setiap sekolah memiliki potensi menjadi Sekolah Adiwiyata tergantung komitmen kepala sekolah, para guru dan siswa untuk mewujudkannya.

Sukiman melihat kondisi SMAN 1 Paminggir yang dibangun diatas lahan rawa permanen tidak menjadi kendala untuk merealisasikan program Adiwiyata.

Ia melihat potensi yang bisa dikembangkan dan memberanikan diri menyusun visi dan misi sekolah sebagai landasan kedepan untuk bisa maju.

Sukiman lantas memotivasi para guru dan siswa agar tidak menyerah dengan kondisi lingkungan sekolah dan mulai mencanangkan program untuk meraih Status Sekolah Adiwiyata di 2015.

Sukiman menyadari bahwa peran kepala sekolah sebagai 'Power Leader' sangat menentukan upaya untuk memajukan pendidikan disekolah yang ia pimpin.

Dikatakan, Meski SMAN 1 Paminggir berada dikawasan terpencil dengan input siswa rendah, peran orang tua siswa dan pemberdayaannya minim, sarana pendukung dan pembiayaan minim, demikian pula dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga minim karena sangat tergantung jumlah siswa, tetapi Sukiman bisa membuktikan, bahwa prestasi bisa diraih ditengah keterbatasan.

"Sekolah kami menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendukung kemajuan sekolah seperti Dinas Pendidikan Kabupaten HSU,.Dinas Lingkungan Hidup,  PT.Adaro melalui program CSR, kerja sama juga kita lakukan bersama SMAN 3 Bogor Jawa Barat," terang Sukiman.

Para siswa melakukan penghijauan semampunya karena lahannya rawa permanen, petugas Dinas Lingkungan Hidup mengajarkan tehnik melakukan penghijauan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah.

Sukiman menuturkan, untuk.meraih poin tinggi penilaian Adiwiyata, pihak sekolah fokus pada empat komponen Adiwiyata yakni kebijakan berwawasan lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis pelestarian lingkungan hidup, kegiatan budaya lingkungan berbasis partisipasif dan program ramah lingkungan.

"Khusus untuk kebijakan dan kurikulum sangat tinggi poin penilaian untuk menjadi Sekolah Adiwiyata," tandas Sukiman.

Berbagai kegiatan dilaksanakan para siswa.diantaranya membikin kompos, menyelenggarakan kantin sehat, pengolahan air bersih, solar sel hemat energi, aksi kebersihan di lingkungan sekolah, program eskul duta lingkungan dan sahabat alam serta kegiatan lainnya seperti expo LH, pembelajaran yang mengintegrasikan isu lingkungan lokal, nasional dan global.

Sebelum meraih Status Sekolah Adiwitaya tingkat Nasional, terdapat beberapa prestasi yang mengiringi lima tahun perjalan SMAN 1 Paminggir yakni meraih Juara II sekolah sehat tingkat Kabupaten HSU,  Terbaik 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten HSU 2016, Terbaik III Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi Kalimantan Selatan 2016 hingga meraih Terbaik II Kepala Sekolah tingkat Nasional 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Masih banyak sederet prestasi yang berhasil diraih Sukiman bersama SMAN 1 Paminggir seperti Finalis tingkat Nasional Kepala SMA Berdedikasi di Daerah Khusus Tahun 2016. Mengabdi di Daerah Khusus/3T lima tahun tanpa putus.

Sebelum bertugas di SMAN 1 Paminggir ternyata Sukiman pernah menjadi Finalis tingkat Nasional LKT-PKLH guru SMA/SMK tahun 2001 Kemendikbud, Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten HSU 2002, Juara harapan 1 Lomba Kreativitas Guru tingkat Nasional 2002 LIPI jakarta sebelum akhirnya pada 2012 Sukiman pindah tugas ke SMAN 1 Paminggir.

Tercapainya status Sekolah Adiwiyata Nasional tidak membuat Sukiman, para guru dan siswa SMAN 1.Paminggir berpuas diri, mereka bahkan membangun mimpi kembali untuk menjadikan sekolah mereka menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional ditahun mendatang.
 
"Saya menyadari semua prestasi hanya bonus yang terpenting bagi kami adalah bisa membangun karakter sekolah yang peduli kesehatan dan kelestarian lingkungan," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018