Barito Kuala Tuan Rumah HPS XXXVIII

"Rencana pemerintah pusat, Batola sebagai tuan rumah HPS XXXVIII 2018 tidak sebatas pelaksanaan HPS. Namun lebih dari itu untuk dijadikan sebagai pilot percontohan penanganan corporite panen berbasis mekanis," ujar Sekjen PSP Kementan RI Abdul Madjid, di Marabahan, Selasa.

Dalam kaitan itu, sebut dia, diperlukan segera klarifikasi lahan lebih dari 400 hektare untuk pengelolaan pertanian.

"Ini merupakan tantangan sekaligus peluang," kata Abdul Madjid.

Terpisah, Sekdakab Batola H Supriyono MIP mengatakan, pada dasarnya persiapan pelaksanaan HPS di Batola sudah dimulai sejak Ditjen PSP Kementan ke Batola 5 Januari 2018 lalu dan secara intensif baru dilakukan sejak tiga minggu terakhir.

Menyangkut optimasi lahan, sebut Supriyono, sudah dikomunikasikan dengan pihak grassroad masyarakat Sungai Rasau.

Namun, sebut dia, ada dua permasalahan yang terjadi di masyarakat yakni, masalah sosial kemasyarakatan dan masalah selera makan.

Untuk masalah sosial kemasyarakat awalnya, lanjut Supriyono, melalui kegiatan mereka menganggap dengan adanya kegiatan nantinya bakal kehilangan sawah.

Namun setelah dijelaskan melalui surat bahwa lahan tetap milik petani dengan bersertifikat gratis serta padi juga tetap hak milik, sebut dia, mereka bisa memahaminya.

Sedangkan terkait selera makan, menurut Sekda, masyarakat setempat yang sehari-hari terbiasa menggunakan padi lokal ketika ditawarkan membudidayakan padi unggul awalnya menolak.

Namun setelah dijelaskan maksud unggul termasuk padi lokal seperti siam, terang dia, masyarakat sedikit melunak.

Walaupun penjelasan tersebut, terang dia, masih belum bisa mereka terima sepenuhnya dan masih terdapat pro dan kontra.

Hanya saja, lanjut dia, pro kontra itu akan bisa diatasi dengan mengintensifkan komunikasi dari pihak terkait termasuk pihak koramil setempat.