Martapura, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar mewajibkan setiap bangunan memiliki sertifikat layak fungsi untuk menjamin keamanan dan keselamatan orang-orang di sekitar bangunan.
"Mulai 2018 setiap bangunan harus memiliki sertifikat layak fungsi (SLF) terutama bangunan yang baru," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Banjar M Hilman di Martapura, Ahad.
Ia mengatakan, aturan itu dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Banjar yang diterbitkan akhir 2017 dan berlaku sejak awal 2018 sehingga harus dipatuhi pemilik atau pengelola gedung.
Ia menjelaskan regulasi terkait SLF itu merupakan standar mutu bagi setiap bangunan terutama yang digunakan sebagai fasilitas publik sehingga bisa memberi keamanan dan kenyamanan.
"Intinya, setiap bangunan gedung wajib memiliki SLF sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan orang-orang di sekitarnya tanpa khawatir gedungnya runtuh atau roboh," ungkapnya.
Ia mengatakan setiap bangunan wajib mengantongi SLF baik rumah tinggal yang harus dicek setiap 10 tahun dan fasilitas umum setiap tiga tahun untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
"Bangunan yang sudah mengantongi SLF akan diberikan catatan mengenai konstruksi dan ketahanan fisik sehingga bisa diketahui gedungnya layak untuk digunakan," ujarnya.
Dia menyebutkan pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kewajiban SLF kepada pemilik atau pengelola bangunan agar mereka menyadari pentingnya syarat bagi setiap bangunan itu.
Kewajiban SLF bagi setiap gedung, katanya, bertujuan mengantisipasi makin maraknya bangunan yang didirikan baik untuk tempat usaha, pertokoan modern maupun bangunan pemerintah.
"Sekarang sudah banyak dibangun gedung-gedung baru seperti di kawasan Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar sehingga pemilik atau pengelola harus mengurus SLF," kata dia.
Penerbitan SLF, katanya, tidak dikenakan biaya sehingga pemililk atau pengelola bangunan bisa mengurusnya di Dinas PUPR Banjar agar bangunannya layak difungsikan.
"Kami imbau pemilik atau pengelola bangunan mengurus SLF sehingga bisa menjamin keamanan dan kenyamanan orang-orang di sekitarnya dari segala bentuk bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Mulai 2018 setiap bangunan harus memiliki sertifikat layak fungsi (SLF) terutama bangunan yang baru," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Banjar M Hilman di Martapura, Ahad.
Ia mengatakan, aturan itu dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Banjar yang diterbitkan akhir 2017 dan berlaku sejak awal 2018 sehingga harus dipatuhi pemilik atau pengelola gedung.
Ia menjelaskan regulasi terkait SLF itu merupakan standar mutu bagi setiap bangunan terutama yang digunakan sebagai fasilitas publik sehingga bisa memberi keamanan dan kenyamanan.
"Intinya, setiap bangunan gedung wajib memiliki SLF sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan orang-orang di sekitarnya tanpa khawatir gedungnya runtuh atau roboh," ungkapnya.
Ia mengatakan setiap bangunan wajib mengantongi SLF baik rumah tinggal yang harus dicek setiap 10 tahun dan fasilitas umum setiap tiga tahun untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
"Bangunan yang sudah mengantongi SLF akan diberikan catatan mengenai konstruksi dan ketahanan fisik sehingga bisa diketahui gedungnya layak untuk digunakan," ujarnya.
Dia menyebutkan pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kewajiban SLF kepada pemilik atau pengelola bangunan agar mereka menyadari pentingnya syarat bagi setiap bangunan itu.
Kewajiban SLF bagi setiap gedung, katanya, bertujuan mengantisipasi makin maraknya bangunan yang didirikan baik untuk tempat usaha, pertokoan modern maupun bangunan pemerintah.
"Sekarang sudah banyak dibangun gedung-gedung baru seperti di kawasan Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar sehingga pemilik atau pengelola harus mengurus SLF," kata dia.
Penerbitan SLF, katanya, tidak dikenakan biaya sehingga pemililk atau pengelola bangunan bisa mengurusnya di Dinas PUPR Banjar agar bangunannya layak difungsikan.
"Kami imbau pemilik atau pengelola bangunan mengurus SLF sehingga bisa menjamin keamanan dan kenyamanan orang-orang di sekitarnya dari segala bentuk bencana," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018