Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan Abdul Haris mengatakan pihaknya akan mendorong seluruh pihak terkait untuk meningkatkan pelayanan perizinan dan ketersediaan lahan untuk pengembangan kawasan perumahan.

Menurut Sekda di Banjarmasin Kamis, pihaknya telah meminta seluruh jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman di Kalsel, terus meningkatkan kinerja dalam memberikan fasilitasi dan penyediaan lahan, termasuk memberikan kemudahan untuk proses perizinan.

Harapan Sekda Provinsi Kalsel itu tertuang dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kalsel,Arifin Noor pada Rapat Koordinasi Pemetaan Rencana Pembangunan Rumah Bersubsidi Tahun 2018 dan 2019 se Kalsel.

Sekda berharap,seluruh SKPD terkait, terus meningkatkan kinerjanya untuk mengurangi kesenjangan antara ketersediaan rumah layak huni dengan kebutuhan masyarakat.

"Perlu Kita syukuri tahun ini Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi dengan realisasi penyaluran bantuan pembiayaan perumahan tertinggi di Indonesia," katanya. Melaksanakan program tersebut, tambah dia, sangat penting mempertimbangkan secara matang aspek-aspek perencanaan yang bersinergi pembangunan di sektor lain, baik melalui pemerintah pusat maupun daerah.

Direktur Perencanaan Eko Heru Purwanto menyampaikan diperlukan sinergi yang efektif dari seluruh pihak terkait, untuk pembangunan perumahan, baik dari pusat maupun dari daerah.

Sebagai bentuk untuk mensinergikan seluruh kepentingan tersebut, dirgen pembiayaan perumahan pada awal tahun ini melakukan rakor di seluruh provinsi dengan realisasi penyaluran bantuan pembiayaan rumah terbesar.

Daerah tersebut antara lain yaitu Jawa Barat, Banten, Kalimatan Selatan, Riau, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Suawesi Selatan dan Kalimantan Barat.

Sebeulumnya, Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Selatan menargetkan pembangunan 10 ribu rumah berbagai tipe pada 2018 untuk memenuhi kebutuhan rumah di provinsi ini yang terus meningkat.

Ketua DPD REI Kalsel Royzani Sjachril mengatakan, pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai mengingat pertumbuhan ekonomi Kalsel mulai pulih pascaanjloknya harga tambang batu bara.

Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dibanding 2017, di mana target pembangunan rumah hanya tercapai sebanya 8.234 unit dari target pembangunan 10 ribu unit rumah.

Pada realisasi pembangunan perumahan 2017, dari 8.234 unit rumah sebanyak 6.500 rumah merupakan perumahan bersubsidi, dan sisanya untuk perumahan menengah ke atas. 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018