Barabai, (Antaranews Kalsel)- Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, memastikan kadernya bakal ikut meramaikan bursa pencalonan dan siap bertarung dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) HST mendatang.

Ketua GP Ansor HST Masripani di Barabai, Minggu, mengatakan Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) dari Badan Otonom (Banom) Nahdatul Ulama siap mengajukan kadernya, kalah atau menang itu adalah proses demokrasi yang harus lapang dada diterima.

"Kader NU jangan terpecah siapa pun yang diajukan,  kita terima saja baik OKP  Ansor PMII, IPNU, IPPNU, Fatayat harus satu pilihan, walau kita kalah nantinya, persatuan yang kita jaga sesama Badan Otonomi NU," katanya.

Wakil Ketua GP Ansor HST, sekaligus Anggota DPRD HST dari Fraksi Golkar H Johar Arifin di Barabai, mengatakan mendukung acara Musdalub itu agar kiranya KNPI di HST harus exsis lagi dan ada kepengurusannya.

Dijelaskannya, saat ini pihaknya telah berkomunikasi dengan Pengurus KNPI Kalimantan Selatan (Kalsel), dan menyepakati  target awal 2018 sudah Musdalub dan sudah ada kepengurusannya.

"Kalau kawan-kawan setuju Musdalub segera, sambil kita berbenah untuk mempersiapkannya dan memberikan kesempatan untuk adik-adik kader kita dan OKP lainnya untuk berkiprah di KNPI HST," katanya.

Ia mengimbau, untuk kepengurusan kiranya nantinya  KNPI HST  benar-benar dijalankan sesuai dengan arah kepemudaan,  bermanfaat untuk banua, jangan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi maupun golongan.

Untuk diketahui, KNPI HST periode 2013-2015 dibawah kepemimpinan Hj Suryatin Hidayah telah melaksanakan Musyawah Daerah (Musda) XIII awal tahun 2016, pemilihan ini merupakan amanat AD/ART KNPI dan sebagai upaya regenarasi kepengurusan untuk periode selanjutnya.

Dalam Musda yang berjalan cukup dramatis, dengan dua calon kuat yakni Jainuddin Bahrani (Wakil Ketua Ansor HST) dan Muliadi (Sekretaris Ansor HST) bersaing ketat, dengan hasil kemenangan telak untuk Jainuddin melalui voting terbuka.

Musda yang dinilai paling demokratis dalam sejarah KNPI HST itu juga dihadiri Ketua DPD KNPI Kalsel Hasan Ismail, diikuti 35 OKP dan 11 DPK se Kabupaten HSS, awalnya memang ditujukan untuk mempersatukan kembali organisasi kepemudaan pasca pilkada HST.

Namun hasil musda ini ternyata dipertengahan jalan tidak dapat terealisasi, karena pengunduran diri secara tertulis Jainudin, yang juga Wakil Ketua DPRD HST dengan alasan kesibukan sebagai wakil rakyat, kemudian mengembalikan mandat Musda ke KNPI Kalsel.

Setelah vakum selama dua tahun, maka OKP, DPK dan KNPI Kalsel, yang difasilitasi Plt Ketua KNPI HST Radini kembali akan membenahi organisasi induk kepemudaan di HST, melalui forum Musdalub yang diharapkan menjembati aspirasi para pemuda dan menetapkan kepengurusan baru periode 2018-2021.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018