Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengundang sejumlah pihak untuk mengikuti kampanye antirokok yang dikemas dengan wisata susur sungai di Sungai Martapura.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Haris di Banjarmasin, Jumat mengatakan, menyambut baik kampanye yang dibungkus dengan promosi wisata seperti ini.

Menurut dia, kampanye dan sosialisasi dengan cara yang santai dan menghibur diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk memahami apa yang diinginkan pemerintah.

"Kegiatan ini sangat bagus untuk terus dikembangkan, kampanye antirokok maupun lainnya, bisa dikemas dengan suasana yang lebih santai namun mendidik," katanya.

Menurut dia, kampanye bahaya rokok bagi penghisap maupun lingkungan, harus terus dilakukan, terutama bagi generasi muda.

"Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan lagi, sehingga lebih menyenangkan, namun mengandung pesan edukatif bagi masyarakat terhadap bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang lain (perokok pasif)," katanya.

Menurut sekda, selain kampanye, kegiatan tersebut sekaligus mengangkat budaya lokal daerah dan promosi pariwisata daerah.

Kampanye antirokok yang digelar di kawasan Sungai Martapura Banjarmasin, Jumat sore, melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM), masyarakat, pelajar, mahasiswa di Kota Banjarmasin hingga mahasiswa dari Univercity Tecnology Sidney (UTS) Australia.

Sebanyak 19 mahasiswa UTS yang didampingi salah satu dosen, ikut menyusuri Sungai Martapura, berdiri di atas kapal (klotok) yang diirngi puluhan sampan kecil (jukung) pedagang buah/sayur.

Aksi tersebut diberi nama Jukung Barenteng ini diikuti Sekdaprov Kalsel Abdul Haris dan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muhammad Muslim.

Dosen UTS Australia Jessica Li Dunn yang mendampingi mahasiswanya, mengaku tertarik dengan Provinsi Kalsel, khususnya Kota Banjarmasin yang berkomitmen mengajak masyarakatnya menjauhi rokok.

Apalagi komitmen tersebut, tertuang dalam peraturan daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

"Kota Banjarmasin ada Perda tentang rokok juga bebas kantong plastik, kami sangat tertarik untuk datang," katanya Jessica yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Dikatakan Jessica, pihaknya juga melakukan wawancara dengan para remaja dan kaum muda di Banjarmasin tentang rokok ini, dan sebagian besar mereka menolak atau tidak setuju dengan kebiasaan yang merusak kesehatan tersebut.

Sayangnya, kata dia, kesadaran masyarakat belum diiringi oleh kesadaran pengusaha dan pemerintah di Indonesia, termasuk Kalsel.

Terbukti, hingga kini iklan rokok sangat bebas di pasang dan mudah dilihat masyarakat sehingga rokok ini tetap menjadi barang yang banyak digemari.

Berbeda dengan di Australia, ujar Jessica, kemasan rokok dijual tanpa nama dan iklan rokok tidak terpampang di jalan-jalan atau tempat umum dengan bebas.

Selain itu, pemerintah setempat membebankan pajak yang cukup tinggi untuk rokok ini sehingga harga jual di masyarakat tergolong mahal.

Kampanye anti rokok yang dibuka di Menara Pandang Jalan Piere Tendean Kota Banjarmasin ini dijadwalkan berlangsung 19-21 Januari dengan sejumlah agenda.

Agenda kampanye antirokok, antara lain, food festival, live music, ruang komunikasi, workshop melukis topi purun, fire fighter fountain dan bazaar aneka produk.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018