Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimantan Selatan menolak pertambangan batubara di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Aksi penolakan diwujudkan melalui unjuk rasa mendatangi kantor Sekretariat Daerah Kalsel, Senin menyampaikan aspirasi dipimpin koordinator lapangan M Alfiansyah bersama 23 mahasiswa lain.

"Kami menolak dan mendukung sikap Pemkab HST untuk konsisten menolak kegiatan pertambangan di daerahnya," ujar Alfiansyah membacakan pernyataan sikap KAMMI Kalsel.

Adapun unsur mahasiswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa yakni gabungan KAMMI Universitas Islam Negeri Antasari, KAMMI Komisariat Barabai dan KAMMI Komisariat Idaman Banjarbaru.

Menurut Alfiansyah, PW KAMMI Kalsel juga menuntut Menteri ESDM mencabut keputusan No.441.K/30/DJB/2017 tentang penyesuaian tahap kegiatan PKP2B PT MCM menjadi operasi dan produksi.

Mahasiswa juga menuntut Pemprov Kalsel untuk mengusulkan dan mendesak pencabutan keputusan Menteri ESDM terkait tahapan aktivitas pertambangan yang dikeluarkan 4 Desember 2017.

"Kami terkejut karena SK diterbitkan sekaligus mempertanyakan bagaimana prosesnya hingga izin pertambangan perusahaan itu bisa dikeluarkan oleh kementerian," ungkapnya.

Disebutkan, lokasi yang dijadikan areal pertambangan batubara tergolong tempat yang dilindungi dan tempatnya menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar terutama sumber airnya.

Ia mengatakan, areal pertambangan berada di kawasan hutan sekunder seluas 1.398,78 hektare, permukiman seluas 51,60 ha, sawah seluas 147,40 ha, serta sungai seluas 63,12 hektare.

"Areal pertambangan yang dikelola PT Mantimin Coal Mining (MCM) menjadi tahap operasi dan produksi merupakan izin bersama PT Antang Gunung Meratus di wilayah itu," ucapnya.

Mahasiswa dalam aksinya membawa sejumlah spanduk diantaranya berisi tulisan "Save Meratus" sebagai wujud penyelamatan wilayah yang berada di kaki pegunungan Meratus, Kalsel itu.

Kedatangan puluhan mahasiswa disambut Kepala Badan Kesbangpol Kalsel Taufik Sugiono dan sejumlah pejabat terkait lainnya yang mendukung sikap elemen mahasiswa itu.

"Kami mendukung sikap mahasiswa karena mereka memperjuangkan daerah penyangga kehidupan bagi masyarakat Kalsel agar tidak rusak," ujar Taufik di sela aksi unjuk rasa itu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018