Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan baru-baru ini mendapat nilai bintang lima dari tim akreditasi.
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid belum lama di Amuntai mengatakan meninjau ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dioperasionalkan kembali setelah dilakukan rehab.
"Alhamdulillah Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah mendapat penilaian akreditasi bintang lima," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, salah satu jenis pelayanan RSUD Pambalah Batung Amuntai yang siap diberikan kepada pasien adalah pelayanan cuci darah.
Pemerintah Daerah sudah mengirim satu tenaga dokter mengikuti pendidikan menyusul sejumlah perawat nantinya untuk mengoperasionalkan layanan cuci darah.
"Pendidikannya paling lama tiga bulan untuk dokter dan tiga bulan untuk perawat maka sesudahnya layanan cuci darah sudah bisa dilakukan karena peralatannya sudah lengkap," terang Wahid.
Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai Agus Fidliansyah menambahkan, berbagai sarana dan prasarana di ruang IGD semakin bertambah seperti jumlah tempat tidur pasien yang dulunya cuma 10 buah, meningkat menjadi 17 buah.
"Demikian pula jumlah dokter umum menjadi sembilan orang," katanya.
Agus menerangkan, adanya fasilitas cuci darah di IGD Rumah sakit Daerah ini sangat membantu pasien lokal yang selama ini selalu di rujuk ke Kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid belum lama di Amuntai mengatakan meninjau ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dioperasionalkan kembali setelah dilakukan rehab.
"Alhamdulillah Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah mendapat penilaian akreditasi bintang lima," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, salah satu jenis pelayanan RSUD Pambalah Batung Amuntai yang siap diberikan kepada pasien adalah pelayanan cuci darah.
Pemerintah Daerah sudah mengirim satu tenaga dokter mengikuti pendidikan menyusul sejumlah perawat nantinya untuk mengoperasionalkan layanan cuci darah.
"Pendidikannya paling lama tiga bulan untuk dokter dan tiga bulan untuk perawat maka sesudahnya layanan cuci darah sudah bisa dilakukan karena peralatannya sudah lengkap," terang Wahid.
Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai Agus Fidliansyah menambahkan, berbagai sarana dan prasarana di ruang IGD semakin bertambah seperti jumlah tempat tidur pasien yang dulunya cuma 10 buah, meningkat menjadi 17 buah.
"Demikian pula jumlah dokter umum menjadi sembilan orang," katanya.
Agus menerangkan, adanya fasilitas cuci darah di IGD Rumah sakit Daerah ini sangat membantu pasien lokal yang selama ini selalu di rujuk ke Kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018