Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Johan Noor Effendi mengatakan harus mengembalikan bantuan benih jagung dari Kementerian Pertanian (Kementan) karena terkendala lahan.

"Dana yang kita kembalikan untuk pengadaan benih jagung mencapai Rp6 miliar karena lahannya belum siap," jelas Johan di Tanjung, Kamis.

Hal ini dikemukakan Johan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD setempat terkait progres bidang pertanian 2017.

Tahun ini tercatat 4.000 hektare total kelebihan benih jagung yang merupakan bantuan dana APBN 2017.

Johan mengatakan tahun ini Kabupaten Tabalong mendapatkan alokasi 8.056 hektare yang dimasukkan melalui rekening petani pada 27 Desember 2017.

Namun karena laporan pertanggungjawaban harus dibuat akhir 31 Desember 2017 menyebabkan para petani menolak bantuan tersebut.

Sebelumnya Dinas Pertanian menargetkan pengembangan jagung seluas 1.036 hektare pada tahun ini dengan percepatan pengembangan jagung 879 hektare.

Sementara itu Ketua Komisi II dewan Aries Heryanto dalam rapat dengar pendapat juga mengingatkan Dinas Pertanian soal sarana dan prasarana pertanian termasuk alokasi pupuk bersubsidi.

"Jangan hanya fokus pada padi dan jagung namun komoditas lain seperti sayur dan buah- buahan juga perlu dikembangkan," ungkap Aries.

Hal senada juga disampaikan anggota dewan lainnya kalau pengembangan hortikultura di `Bumi Saraba Kawa` ini masih kurang dibanding kabupaten lain.

"Sejumlah kelompok tani bahkan ingin mengembangkan tanaman jeruk sebagai usaha alternatif dan pemerintah daerah harus mendukungnya," jelas Mursalin.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018