Martapura, (Antaranews Kalsel) - Bupati Banjar H. Khalilurrahman menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS ) oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipusatkan di Auditorium Kementrian PUPR Jalan Pattimura Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/12.
 
Kegiatan bertaraf nasional ini dihadiri oleh Menteri PUPR yang diwakili oleh Sekjen PUPR Anita Firmanti Eko Susetyowati, Menteri Kesehatan, para gubernur, bupati/walikota se-Indonesia, dan Dinas PU se-Indonesia.

Melalui Rakornas PAMSIMAS III yang dimulai 19 - 20 Desember 2017, Kementerian PUPR mengharapkan dukungan pemerintah daerah untuk dapat melanjutkan pembinaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat pedesaan.

Anita Firmanti menjelaskan, pembinaan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pengembangan sistem penyediaan air minum dan sanitasi, perluasan pembangunan baru sistem penyediaan air minum, dan sanitasi di luar desa sasaran PAMSIMAS.

Kemudian peningkatan penerapan pola hidup bersih dan sehat, serta pembinaan kelembagaan masyarakat yang berperan dalam pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.

Pemerintah Kabupaten Banjar pun mendukung dan memandang sangat penting sanitasi dan sistem penyediaan air minum.

Seperti yang diketahui, lanjut Bupati Banjar, fasilitas sanitasi yang layak semua sangat bergantung pada ketersediaan air minum yang layak, dan begitu juga sebaliknya.

Karena untuk mendapatkan air minum yang baku, maka sangat diperlukan pengelolaan sanitasi yang baik. Tanpa keduanya maka manusia akan kesulitan menjalankan roda kehidupan.

"Air minum dan sanitasi yang layak sudah menjadi kebutuhan dasar manusia, dan harus dipenuhi," jelas Bupati Khalilurrahman.

Bupati Banjar sendiri berkomitmen dan konsisten dengan hal tersebut, apalagi pemerintah pusat sendiri mengutamakan air minum dan sanitasi dalam pembangunan nasional, bahkan sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 - 2025.

Atas komitmen yang tinggi ini, Bupati Banjar diberi kepercayaan bersama dua kepala daerah lainnya mewakili penandatanganan komitmen target universal akses Air Minum dan Sanitasi seratus persen.

Terdapat 10 desa terbaik di Indonesia yang melaksanakan Program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan memperoleh penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya, Desa Mandikapau Timur Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, sebagai satu-satunya desa di Kalimantan yang mendapatkan penghargaan.

Penghargaan ini sangat bergengsi, mengingat pertama kalinya diberikan oleh Kementerian PUPR melalui program Pamsimas. Sejak Pamsimas I tahun 2008, hingga Pamsims II tahun 2015 terdapat 12.254 desa yang berpartisipasi. Dari 12.254 desa tersebut, penghargaan hanya diberikan kepada 10 desa terbaik, yang salah satunya adalah Desa Mandi Kapau Timur.

Dinilai terbaik, kerena sejak dilaksanakan Pamsimas tahun 2010 dengan jumlah dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) sebesar Rp 275 juta, telah berhasil mengembangkan layanan air minumnya pada tahun 2016 kepada seluruh warga desa yang berjumlah 1.276 jiwa atau 377 KK.

Selain itu, Desa Mandi Kapau Timur juga telah berhasil dalam upaya peningkatan kesehatan (PHBS) khususnya dalam Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) pada tahun 2011.

Desa ini pada tahun 2014, juga pernah mendapatkan penghargaan berupa pengembangan sarana air minum dalam Program HID (Hibah Insentif Desa) sebesar Rp 200 juta.

Sarana air minum dan sanitasi yang terbangun di desa ini tidak hanya mampu melayani seluruh warganya, tetapi juga sudah melayani SD dan MI/pesantren, serta sejumlah fasilitas ibadah seperti Masjid dan Musholla dan fasilitas umum lain seperti Kantor Desa.

Guna meningkatkan kualitas air minumnya, BPSPAMS Banyu Putih yang merupakan bagian unit BUMDes ini telah mendapatkan kepercayaan Pemerintah Desa dan masyarakat dimana hasil musyawarah desa/Musrenbang telah dikucurkan dana APDesa tahun 2015 Rp 100 juta, dan tahun 2017 sebesar Rp 640 juta untuk peralatan air minum isi ulang sebanyak 2 unit.

Yang terbaru, desa ini juga telah berinvestasi untuk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) yang direncanakan akan produksi mulai tahun 2018.

Keberhasilan pengembangan air minum dan sanitasi di Desa Mandi Kapau Timur ini tak lepas berkat upaya kerja keras BPSPAMS Banyu Putih dan dukungan penuh masyarakat. Termasuk kerjasama yang baik dengan BUMDes, Pemerintah Desa, BPD serta peran tokoh agama dan masyarakat.

Salah satunya adalah peran H Syamsul Bahri Ardy atau disapa Guru Syamsul, Pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Syibiyan, sekaligus Ketua BPD Desa Mandi Kapau Timur. Terkait keberhasilan desanya, Guru Syamsul bahkan mempersilahkan untuk melakukan pengecekan langsung ke rumah warga.

“Silahkan cek, rumah-rumah warga mana yang mau dilihat secara langsung apakah betul mereka sudah akses air minum dan punya jamban di rumahnya,” tegas Guru Syamsul yang juga merupakan salah satu tim ahli Bupati ini.

Terkait hal tersebut, Kabid Cipta Karya PUPR Kabupaten Banjar yang sekaligus sebagai pejabat Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP), Dr Galuh Tantri Narindra, ST, MT, berharap keberhasilan yang diraih Desa Mandi Kapau Timur ini bisa dijadikan contoh desa lain.

“Semangat dan keberhasilan ini semoga bisa ditularkan kepada desa-desa lainnya. Apalagi ada rencana Pemda Banjar akan memberikan penilaian dan penghargaan kepada desa-desa yang dinilai berhasil sebagai wujud apresiasi keberhasilannya dan memotivasi untuk lebih maju dan berhasil dalam pembangunan air minum dan sanitasi,” jelasnya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017