Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pertanian mendorong terwujudnya hilirisasi industri perkebunan di Kalimantan Selatan karena besarnya potensi perkebunan yang masih mampu dikembangkan di provinsi itu.

"Peluang Kalsel mewujudkan hilirisasi industri perkebunan besar sehingga kami terus mendorongnya," ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Dedi Junaidi di Banjarbaru, Kamis.

Pernyataan mewakili Direktur Jenderal Perkebunan itu disampaikan di sela acara peringatan Hari Perkebunan ke-60 yang dilaksanakan di halaman kantor Dinas Perkebunan Kalsel km 34 Banjarbaru.

Ia mengatakan, peluang mewujudkan hilirisasi perkebunan di Kalsel melalui komoditas karet yang bisa dijadikan bahan campuran aspal sehingga mampu mengangkat harga tanaman itu.

Dijelaskan, karet atau lum dari hasil perkebunan di Kalsel untuk sementara bisa dijadikan industri rumahan (home industry) sehingga harga jual karet yang berfluktuasi bisa stabil bahkan naik.

"Jangan sampai potensi ini direbut Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki potensi karet cukup besar. Kalsel harus mampu merebut pasar hingga hilirisasi perkebunan terwujud," ungkapnya.

Menurut dia, saat ini penggunaan bahan baku karet sebanyak 70 persen diarahkan untuk mendukung industri ban sehingga harus dikembangkan potensi lain yang lebih menguntungkan.

"Jika ada yang mampu memanfaatkan komoditas karet menjadi penunjang produk lain tentu merupakan terobosan yang luar biasa sehingga karet semakin bernilai jual tinggi," ucapnya.

Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan mengatakan, sektor perkebunan harus mampu menjadi salah satu penyumbang kemakmuran bagi rakyat Indonesia terutama masyarakat Kalsel.

"Potensi karet di Kalsel besar sehingga harus dimanfaatkan maksimal dan kami sangat mendukung program hilirisasi perkebunan sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai ekonomis," ujarnya.

Kepala Dinas Perkebunan Kalsel Suparmi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah program untuk mendukung terwujudnya hilirisasi industri perkebunan di provinsi setempat.

"Kami menargetkan pembentukan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar menjadi 150 buah pada 2018 sehingga optimistis hilirisasi industri karet bisa terwujud," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017