Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (DisPUPR) Kota Banjarmasin H Gusti Ridwan Sofyan menyatakan, hanya dua kecamatan di kota setempat yang mengalami dampak luas genangan tinggi akibat curah hujan lebat saat ini.

"Dari pemantauan kita terjadinya genangan yang cukup tinggi akibat hujan lebat belakangan ini di wilayah Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan," ujarnya di Balaikota, Selasa.

Menurut dia, genangan yang terjadi di wilayah pemukiman penduduk di dua kecamatan itu sekitar 20-30 centimeter, namun tidak terjadi rata kesemua wilayah, hanya datarannya yang berdekatan dengan sungai.

"Jadi ini sifatnya hanya genangan, bukan terjadi banjir, sebab dataran di daerah kita memang rendah dari permukaan laut," terangnya.

Penyebab terjadinya genangan tinggi ini, ujar Ridwan, bukan hanya karena hujan yang lebat, namun juga berkaitan dengan terjadinya air sungai pasang, hingga aliran drainase tidak berfungsi dengan baik.

"Sebab air yang sudah mau mengalir kesungai tiba-tiba balik akibat air pasang masuk, hingga terjadi genangan tinggi itu," paparnya.

Penyebab lainnya, kata Ridwan, karena memang mulai kurangnya daerah resapan akibat tingginya pembangunan pemukiman di daerah ini, bahkan sebagian sungai menjadi mati.

"Kita tidak bisa memungkiri, banyaknya sungai di daerah kita ini menjadi dangkal bahkan mati akibat tertimbun bangunan, sehingga saat terjadi hujan tinggi tidak bisa menjadi fungsi mengalirkan air, akibatnya menyebar kejalanan," ujarnya.

Menurut dia, solusi yang baik untuk mengatasi daerah ini agar terhindar dari genangan tinggi jika terjadi hujan lebat seperti sekarang ini hampir setiap harinya, maka fungsi sungai memang harus dikembalikan.

"Memang program normalisasi sungai ini memerlukan banyaknya anggaran, belum lagi harus menggusur bangunan warga yang menutupinya, ini yang menjadi beban berat," paparnya.

Dari itu, kata Ridwan, pemerintah kota terus berupaya melakukan secara bertahap merevitalisasi dan normalisasi sungai-sungai yang mulai dangkal dan mati suri ini, sehingga kota ini bisa terhindar dari bencana banjir.

"Sebab daerah kita ini berada di paling hilir sungai Martapura dan Sungai Barito, tentunya kiriman air besar datang dari berbagai penjuru, hingga harus kita waspadai," tegasnya.

Sejauh ini, ungkap dia, terjadinya genangan air di sejumlah wilayah di kota ini akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini tidak terjadi sangat parah, masyarakat masih bisa tinggal di rumah mereka, tidak harus diungsikan.

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017