Paringin, (Antaranews Kalsel) - Wilayah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, masih rentan terhadap serangan anjing liar. 

Awal Desember dua anak mendapat serangan anjing liar di Desa Uren, Kecamatan Halong, dari lima kasus yang terjadi selama 2017.

Warga berharap, dinas kesehatan serta instansi-instansi terkait segera melakukan penanganan serta pencegahan cepat, agar tidak bertambah korban. Dikhawatirkan anjing tersebut membawa virus rabies.

Kepala Dinas Pertanian, Ir Tuhalu mengungkapkan, untuk meminimalisasi penyebaran virus rabies, sebenarnya pihaknya melalui bidang peternakan, rutin melaksanakan vaksinasi terhadap anjing peliharaan.

Dikatakan, sejak bulan Juli 2017 lalu, pihaknya sudah melaksanakan vaksinasi terhadap anjing di setiap rumah warga.

"Vaksinasi awal dilaksanakan di wilayah Kecamatan Halong, di mana warga setempat banyak yang memelihara anjing, sehingga vaksinasi terhadap anjing peliharaan lebih diutamakan, karena sering berbaur dengan warga," ujarnya.

Dikatakan, vaksinasi tersebut untuk meminimalisasi penyebaran virus rabies jika tergigit oleh anjing. Keberadaan anjing peliharaan di Kecamatan Halong saat ini berkisar 560 ekor.

"Setiap tahun kami selalu memberikan vaksinasi  bekerja sama dengan warga setempat dan pemilik anjing," katanya. dan terus disosialisasikan," terangnya.

Musim penghujan lanjut dia,  sering menjadi potensi keluarnya anjing liar dari dalam hutan. "Warga harus waspada, karena keberadaan anjing liar yang berbaur dengan anjing peliharaan, tidak bisa di deteksi warga, sehingga tidak menutup kemungkinan anjing tersebut menyerang  tiba-tiba," imbaunya.

Dua Kecamatan yang rawan kehadiran anjing liar yang berpotensi mengandung virus rabies, adalah wilayah Kecamatan Halong dan Kecamatan Tebing Tinggi.

Dilain pihak, Kasi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Abdullah Majidi mengungkapkan, virus rabies tak hanya ada di anjing gila, tetapi juga pada hewan seperti kucing dan kera.

"Selama ini, kebanyakan pemahaman masyarakat bahwa virus rabies itu hanya ada di anjing gila, padahal tidak, ini mestinya juga harus diketahui oleh masyarakat, bahwa kucing dan kera juga berpotensi sebagai penyebar virus rabies," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat, agar segera membawa warga yang terkena serangan anjing, kera dan kucing, ke Puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pertolongan dan vaksin.

"Kami mengimbau jika masyarakat tergigit anjing segera bersihkan lukanya atau langsung ke puskesmas terdekat, karena di puskesmas sudah tersedia vaksin anti rabies," katanya.

Menurut Data Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, pada tahun 2015 terjadi 13 kasus gigitan anjing dan satu gigitan kucing, tahun 2016 empat kasus gigitan anjing dan lima kasus gigitan kucing, dan hingga pertengahan Desember 2017, terjadi lima kasus gigitan anjing.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017