Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan Misri Syarkawie mengajak kaum Muslimin meningkatkan akhlak mulia dalam memaknai peringatan maulid Nabi Muhammad saw 1439 Hijriah.
"Karena Allah swt mengutus Muhammad saw untuk mewujudkan akhlak yang mulia bagi manusia," ujar alumnus Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang kini berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu, Senin.
Menurut mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan itu, sebagai dampak globalisasi terjadi krisis akhlak pada generasi kini, dan hal tersebut mungkin terasa atau terlihat dalam keluarga.
Sebagai contoh anak yang tidak patuh terhadap nasihat orang tua guna kebaikan dirinya sendiri dan lain sebagainya, tutur politikus senior Partai Golkar tersebut menjawab Antara Kalsel.
Contoh lain deka-densi moral yang nyaris tak terbendung sebagai sebab akibat tidak memiliki akhlak yang mulia, lanjut mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel itu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Tala bergelar dokterandus itu berpendapat, keluarga memegang peran utama untuk perbaikan atau peningkatan akhlak yang mulia tersebut.
"Kita tidak bisa banyak berharap pada sekolah untuk pendidikan terhadap anak-anak. Apalagi belakangan di sekolah-sekolah umum nyaris tidak pendidikan akhlak secara khusus," ujarnya.
Begitu pula tuntutan keluarga modern dalam notabene menyerahkan pengasuhan anak kepada pembantu sehingga dapat mengurangi hubungan emosional dengan orang tuanya yang bisa berdampak ketidakpatuhan terhadap orang tuanya sendiri.
"Padahal yang namanya pembantu belum tentu semua memiliki kemampuan dalam memberikan pendidikan akhlak yang mulia kepada anak asuhnya, dan memang bukan tanggung jawabnya," lanjut laki-laki kelahiran tahun 1957 itu.
Oleh sebab itu, orang tua/keluarga dalam rumah tangga harus bisa membagi/melowongkan waktu bagi anak-anaknya terutama dalam mewujudkan akhlak mulia, demikian Misri Syarkawie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Karena Allah swt mengutus Muhammad saw untuk mewujudkan akhlak yang mulia bagi manusia," ujar alumnus Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang kini berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu, Senin.
Menurut mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan itu, sebagai dampak globalisasi terjadi krisis akhlak pada generasi kini, dan hal tersebut mungkin terasa atau terlihat dalam keluarga.
Sebagai contoh anak yang tidak patuh terhadap nasihat orang tua guna kebaikan dirinya sendiri dan lain sebagainya, tutur politikus senior Partai Golkar tersebut menjawab Antara Kalsel.
Contoh lain deka-densi moral yang nyaris tak terbendung sebagai sebab akibat tidak memiliki akhlak yang mulia, lanjut mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel itu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Tala bergelar dokterandus itu berpendapat, keluarga memegang peran utama untuk perbaikan atau peningkatan akhlak yang mulia tersebut.
"Kita tidak bisa banyak berharap pada sekolah untuk pendidikan terhadap anak-anak. Apalagi belakangan di sekolah-sekolah umum nyaris tidak pendidikan akhlak secara khusus," ujarnya.
Begitu pula tuntutan keluarga modern dalam notabene menyerahkan pengasuhan anak kepada pembantu sehingga dapat mengurangi hubungan emosional dengan orang tuanya yang bisa berdampak ketidakpatuhan terhadap orang tuanya sendiri.
"Padahal yang namanya pembantu belum tentu semua memiliki kemampuan dalam memberikan pendidikan akhlak yang mulia kepada anak asuhnya, dan memang bukan tanggung jawabnya," lanjut laki-laki kelahiran tahun 1957 itu.
Oleh sebab itu, orang tua/keluarga dalam rumah tangga harus bisa membagi/melowongkan waktu bagi anak-anaknya terutama dalam mewujudkan akhlak mulia, demikian Misri Syarkawie.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017