Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr H Mohammad Effendy mengatakan, sangat berbahaya bagi Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, jika ditambang karena akan tenggelam.

"Sudah dihitung-hitung oleh para pakar kemungkinan besar akan tenggelam, jadi saya berharap Kotabaru bebas dari tambang," katanya di Banjarmasin, Senin.

Untuk menyelamatkan Kotabaru dari risiko besar kehancuran, ungkap Effendy, sudah saatnya masyarakat setempat menolak aktivitas pertambangan.

"Demi masa depan anak cucu kita, Kotabaru harus diselamatkan karena daerah laut tersebut merupakan jantung ibu kota kabupaten yang tidak boleh dirusak alamnya, apalagi memiliki beragam potensi seperti pariwisata, perkebunan dan pertanian yang bisa didorong Pemda untuk terus dikembangkan," papar Dekan Fakultas Hukum ULM itu kepada Kantor Berita Antara.

Sementara itu, isu bakal beroperasinya dua perusahaan tambang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang kini membuat resah dan khawatir masyarakat, menurut Effendy harus disikapi serius Pemda setempat.

"Selama ini kan sudah bagus Pemkab HST menolak tambang, jika ternyata ada izin yang terbit dari pusat maka harus diprotes keras," tegasnya.

Dirinya pun juga menyesalkan jika memang pada akhirnya HST tersentuh pertambangan batubara. Karena HST merupakan daerah konservasi dan sedikit daerah di Kalsel yang tidak ada tambang.

"Sebagai warga Banua kita harus bersama-sama melindungi kelestarian alam pengunungan meratus yang masih alami," tuturnya. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017