Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemohon untuk membuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) diminta agar belajar dan berlatih supaya bisa lulus dan mendapatkan bukti legalitas izin berkendaraan di jalan raya.
"Kebanyakan masyarakat enggan belajar dan berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian SIM baru," kata Kanit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin Ipda Andi Tri Hidayat di Banjarbaru, Jumat.
Dirinya pun menyayangkan, tingginya animo masyarakat untuk membuat SIM? tidak dibarengi dengan persiapan yang dibutuhkan agar pemohon bisa lulus.
"Padahal berulang kali kami sampaikan siapkan diri benar-benar, untuk ujian teori sudah ada bukunya kami siapkan di ruang pencerahan dan ujian praktek silahkan berlatih di rumah masing-masing," ucapnya kepada Kantor Berita Antara.
Untuk ujian teori ujian SIM yang berlangsung selama 15 menit itu, ungkap Andi lagi, dari 30 soal pilihan ganda, peserta wajib benar menjawab sebanyak 21 soal.
Sedangkan pada sesi ujian praktek di lapangan, kegagalan peserta bervariasi yakni mulai penggunaan empat jari tangan dalam pengereman hingga kaki terjatuh saat putar balik atau belokan di angka delapan untuk keseimbangan.
Sementara di ujian praktek SIM A atau mobil, banyak yang menyentuh traffic cone saat jalan mundur dan juga jalan tanjakan atau turunan yang belum dikuasai sempurna oleh pengemudi.
"Banyak masyarakat yang sepertinya meremehkan ujian SIM, faktanya tidak lulus berulang kali jika tidak belajar dan berlatih, sedangkan yang lulus ternyata mereka sudah mempersiapkan diri dengan belajar dari kegagalan pada tes sebelumnya," tutur pria lulusan Secapa Polri itu.
Guna diketahui Pusat Pelayanan (Satpas) SIM Polresta Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani Km 21 Banjarbaru memang terus dibanjiri pemohon SIM baru dan juga perpanjangan.
"Setiap harinya ada sekitar 200 hingga 300 pemohon. Sedangkan kemampuan alat cetak SIM perharinya antara 150 hingga 200 keping," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kebanyakan masyarakat enggan belajar dan berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian SIM baru," kata Kanit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin Ipda Andi Tri Hidayat di Banjarbaru, Jumat.
Dirinya pun menyayangkan, tingginya animo masyarakat untuk membuat SIM? tidak dibarengi dengan persiapan yang dibutuhkan agar pemohon bisa lulus.
"Padahal berulang kali kami sampaikan siapkan diri benar-benar, untuk ujian teori sudah ada bukunya kami siapkan di ruang pencerahan dan ujian praktek silahkan berlatih di rumah masing-masing," ucapnya kepada Kantor Berita Antara.
Untuk ujian teori ujian SIM yang berlangsung selama 15 menit itu, ungkap Andi lagi, dari 30 soal pilihan ganda, peserta wajib benar menjawab sebanyak 21 soal.
Sedangkan pada sesi ujian praktek di lapangan, kegagalan peserta bervariasi yakni mulai penggunaan empat jari tangan dalam pengereman hingga kaki terjatuh saat putar balik atau belokan di angka delapan untuk keseimbangan.
Sementara di ujian praktek SIM A atau mobil, banyak yang menyentuh traffic cone saat jalan mundur dan juga jalan tanjakan atau turunan yang belum dikuasai sempurna oleh pengemudi.
"Banyak masyarakat yang sepertinya meremehkan ujian SIM, faktanya tidak lulus berulang kali jika tidak belajar dan berlatih, sedangkan yang lulus ternyata mereka sudah mempersiapkan diri dengan belajar dari kegagalan pada tes sebelumnya," tutur pria lulusan Secapa Polri itu.
Guna diketahui Pusat Pelayanan (Satpas) SIM Polresta Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani Km 21 Banjarbaru memang terus dibanjiri pemohon SIM baru dan juga perpanjangan.
"Setiap harinya ada sekitar 200 hingga 300 pemohon. Sedangkan kemampuan alat cetak SIM perharinya antara 150 hingga 200 keping," ujarnya.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017