Barabai, (Antaranews Kalsel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) selenggarakan acara Fokus Grup Discussion (FGD).

Acara yang berlangsung di Hotel Fusfa Rabu (22/11) tersebut mengangkat tema cerdas berdemokrasi tingkatkan kualitas pemilu 2019 di Kabupaten HST.

Ketua KPU HST ahmad Dzul Fadli menyampaikan para pemateri adalah dari berbagai unsur diantaranya ketua KPU Provinsi Kalsel Samahuddin Muharram, Kepala Kejaksaan Negeri HST Wagiyo Santoso dan dari Akademisi UIN Antasari Banjarmasin Sukarni.

"Para peserta merupakan perwakilan Parpol, LSM, OKP, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para pelajar yang ada di HST," katanya.

Menurutnya tujuannya adalah mensukseskan Pemilu tahun 2017 dan meningkatkan partisipasi pemilih baik itu pemilih pemula maupun dewasa.

"Pada Pemilu yang lalu untuk Kabupaten HST partisipasi pemilih mencapai 75 Persen jadi kami berharap Pemilu tahun 2019 ini kualitas demokrasi kita akan jauh lebih baiknya dan partisipasi pemilihpun meningkat," katanya.

Kejari HST Wagiyo Santoso dalam materinya mengingatkan bahwa titik rawan terjadi tindak pidana Pemilu biasanya adalah saat pendaftaran pemilih dan penyusunan daftar pemilih.

"Termasuk juga kampanye yang di dalamnya yaitu terkait dana, waktu, atribut, tata cara, kampanye di sosmed, politik uang serta saat pemungutan dan perhitungan suara," katanya.

Dosen UIN Antasari Sukarni juga menjelaskan bahwa kita semua ada subjek, jadi rakyat adalah bagian utama dalam politik dan Pemerintahan serta rakyat pula yang menjadi pusat kekuasaan.

"Rakyatlah yang merupakan inti seluruh proses politik, begitulah prinsip dasar demokrasi yang dalam konteks Pemilu, rakyat oemilih sebenarnya harus lebih menentukan dari yang dipilih," katanya.

Menurutnya pemilih adalah subjek, dimana-mana yang namanya subjek itu melakukan sesuatu terhadap objek, apa yang terjadi terhadap objek adalah hasil dari tindakan subjek.

"Kita sebagai warganegara yang memilih kepala Pemerintahan dan Wakilnya yang duduk di lembaga legislatif, maka kendali terhadap mereka ada di tangan kita sebagai warganegara," kata Sukarni.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Muhammad Taufikurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017