Banjarmasin, (Antaranewsw Kalsel) - Ketua Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) pusat Dr dr Eka Wahyu Kasih menyatakan, pihaknya mendorong Provinsi Kalimantan Selatan untuk bisa menjadi penyelenggaran kejuaraan nasional cabang olahraga bridge pada 2019.
"Kalsel pernah sukses menjadi penyelenggara Kejurnas Bridge pada 1976, artinya sudah 41 tahun lalu , hingga kita dorong pada 2019 kembali menjadi tuan rumah," ujarnya saat melantik pengurus GABSI Kalsel priode 2017-2021 di Aula kantor PWI Kalsel, Minggu.
Menurut Eka, pihaknya sangat optimis dengan pengurus baru GABSI Kalsel ini di bawah kepemimpinan H Suripno Sumas yang merupakan mantan atlet juara nasional mahasiswa pada 1976 akan bisa mewujudkan daerah ini menjadi tuan rumah Kerjurnas 2019.
"Karena kita menilainya kepengurusan GABSI Kalsel ini diisi figur-figur yang sangat solid, di sana ada pengusaha, anggota DPRD, pejabat daerah bahkan para wartawan, hingga kita yakin akan kemajuan olahraga bridge di daerah ini." ucapnya.
Dia pun memuji program pengurusan baru GABSI Kalsel yang melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet muda di sekolah-sekolah juga di kampus, hingga harapannya akan bermunculan bibit atlet nasional dari Kalsel ini.
Menurut dia, dengan Kalsel bisa berkometmen menjadi tuan rumah Kejurnas akan bisa menjadi jembatan daerah ini bisa berprestasi diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 2020 di Papua.
"Kita berharapnya cabang olahraga bridge ini akan mengharumkan nama Kalsel diajang nasional, bahkan internasional," paparnya.
Eka menyebutkan, syarat Kalsel untuk menjadi tuan rumah Kejurnas sudah mencukupi, diantaranya dilihat waktu pernah menjadi menjadi penyelenggara, Kalsel pernah menjadi penyelenggara pada 1976, artinya sudah sangat lama atau sekitar 41 tahun lalu, sehingga bisa menjadi prioritas.
"Di samping itu infrastruktur di Kalsel ini juga sudah sangat memadai, seperti penginapan dan gedung yang bertarap nasional," ujarnya.
Namun yang terpenting dari semua itu, kata dia, para pengurus GABSI Kalsel mengajukan permohonan untuk siap melaksanakan Kejurnas itu yang didukung pemerintah provinsinya.
"Memang tidak sedikit daerah yang menginginkan jadi tuan rumah Kejurnas ini, tapi kita rasa Kalsel memiliki magnet besar untuk melanjutkan Kejurnas dari Sumatera Barat 2018," tegasnya.
Ketua GABSI Kalsel Suripno Sumas menyatakan, siap menyukseskan kiprah Kalsel untuk menjadi penyelenggara Kejurnas pada 2019.
"Tantangan Kalsel bisa menjadi penyelenggara Kejurnas 2019 ini akan kita jawab, kita akan koordinasikan dengan KONI provinsi dan pemerintah provinsi untuk mewujudkannya," kata anggota DPRD Kalsel tersebut.
Menurut dia, Kalsel harus mengambil kesempatan untuk bisa memajukan olahraga bridge ini di tingkat nasional dengan menjadi tuan rumah Kejurnas tersebut.
"Sebab olahraga bridge di daerah ini sedang dibangkitkan kembali, bahkan kita sudah melakukan pembinaan intensif atlet muda dari pelajar dan mahasiswa di daerah-daerah," tuturnya.
Termasuk pula, kata dia, pihaknya juga sudah melaksanakan pelatihan wasit, di mana kini ada sebanyak 18 wasit lokal yang sudah bisa diandalkan memimpin pertandingan.
"Program jangka menengah kita akan melaksanakan berbagai pertandingan lokal, di mana ini langkah pembinaan agar bermunculan atlet yang bisa diandalkan pada ajang nasional nantinya baik di Kejurnas maupun PON 2020 di Papua," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kalsel pernah sukses menjadi penyelenggara Kejurnas Bridge pada 1976, artinya sudah 41 tahun lalu , hingga kita dorong pada 2019 kembali menjadi tuan rumah," ujarnya saat melantik pengurus GABSI Kalsel priode 2017-2021 di Aula kantor PWI Kalsel, Minggu.
Menurut Eka, pihaknya sangat optimis dengan pengurus baru GABSI Kalsel ini di bawah kepemimpinan H Suripno Sumas yang merupakan mantan atlet juara nasional mahasiswa pada 1976 akan bisa mewujudkan daerah ini menjadi tuan rumah Kerjurnas 2019.
"Karena kita menilainya kepengurusan GABSI Kalsel ini diisi figur-figur yang sangat solid, di sana ada pengusaha, anggota DPRD, pejabat daerah bahkan para wartawan, hingga kita yakin akan kemajuan olahraga bridge di daerah ini." ucapnya.
Dia pun memuji program pengurusan baru GABSI Kalsel yang melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet muda di sekolah-sekolah juga di kampus, hingga harapannya akan bermunculan bibit atlet nasional dari Kalsel ini.
Menurut dia, dengan Kalsel bisa berkometmen menjadi tuan rumah Kejurnas akan bisa menjadi jembatan daerah ini bisa berprestasi diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 2020 di Papua.
"Kita berharapnya cabang olahraga bridge ini akan mengharumkan nama Kalsel diajang nasional, bahkan internasional," paparnya.
Eka menyebutkan, syarat Kalsel untuk menjadi tuan rumah Kejurnas sudah mencukupi, diantaranya dilihat waktu pernah menjadi menjadi penyelenggara, Kalsel pernah menjadi penyelenggara pada 1976, artinya sudah sangat lama atau sekitar 41 tahun lalu, sehingga bisa menjadi prioritas.
"Di samping itu infrastruktur di Kalsel ini juga sudah sangat memadai, seperti penginapan dan gedung yang bertarap nasional," ujarnya.
Namun yang terpenting dari semua itu, kata dia, para pengurus GABSI Kalsel mengajukan permohonan untuk siap melaksanakan Kejurnas itu yang didukung pemerintah provinsinya.
"Memang tidak sedikit daerah yang menginginkan jadi tuan rumah Kejurnas ini, tapi kita rasa Kalsel memiliki magnet besar untuk melanjutkan Kejurnas dari Sumatera Barat 2018," tegasnya.
Ketua GABSI Kalsel Suripno Sumas menyatakan, siap menyukseskan kiprah Kalsel untuk menjadi penyelenggara Kejurnas pada 2019.
"Tantangan Kalsel bisa menjadi penyelenggara Kejurnas 2019 ini akan kita jawab, kita akan koordinasikan dengan KONI provinsi dan pemerintah provinsi untuk mewujudkannya," kata anggota DPRD Kalsel tersebut.
Menurut dia, Kalsel harus mengambil kesempatan untuk bisa memajukan olahraga bridge ini di tingkat nasional dengan menjadi tuan rumah Kejurnas tersebut.
"Sebab olahraga bridge di daerah ini sedang dibangkitkan kembali, bahkan kita sudah melakukan pembinaan intensif atlet muda dari pelajar dan mahasiswa di daerah-daerah," tuturnya.
Termasuk pula, kata dia, pihaknya juga sudah melaksanakan pelatihan wasit, di mana kini ada sebanyak 18 wasit lokal yang sudah bisa diandalkan memimpin pertandingan.
"Program jangka menengah kita akan melaksanakan berbagai pertandingan lokal, di mana ini langkah pembinaan agar bermunculan atlet yang bisa diandalkan pada ajang nasional nantinya baik di Kejurnas maupun PON 2020 di Papua," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017