Bandung, (Antaranews Kalsel) - Penumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 0945 rute Banjarmasin tujuan Bandung, pada Kamis (16/11) membuat kecewa lantaran berputar-putar di udara dengan kurun waktu cukup lama.
     
"Masa kami penumpang seakan dibuat mainan dengan berputar-putar di udara sangat lama hampir dua jam di atas Kota Bandung akibat Bandara Husein Sastranegara ditutup," kata salah seorang penumpang Drs Misri Sarkawi di Bandung kepada Wartawan Antara Biro Kalimantan Selatan, saat berada di Bandung, Kamis.
     
Misri yang masih shock karena insiden pesawat berputar-putar di udara tersebut mengaku tidak habis pikir mengapa informasi ditutupnya bandara tujuan tidak disikapi oleh perusahaan penerbangan. Misalkan dengan menunda keberangkatan.
     
"Lebih baik jadwal keberangkatan ditunda daripada pesawat harus mutar-mutar tidak ada kejelasan, ini soal keselamatan jadi jangan main-main," beber anggota DPRD Kalsel itu.
     
Menurut Misri, kemungkinan apakah ada miskomunikasi antara pihak bandara di Bandung dengan perusahaan penerbangan, sehingga insiden pesawat berputar-putar di udara tersebut sampai terjadi.
     
"Pemberitahuan kepada penumpang pun dilakukan sesaat sebelum mendarat, bahkan hingga dua kali atau diperpanjang tentu membuat kami semua shock," katanya lagi.
     
Syukurnya, tambah Misri, cuaca di atas udara Kota Bandung saat itu dalam kondisi baik.
     
"Pertanyaaan apa jadinya jika cuaca buruk atau pesawat kehabisan bahan bakar, aduh sungguh tidak bisa dibayangkan," tuturnya.
     
Guna diketahui ditutupnya Bandara Husein Sastranegara dalam beberapa jam diketahui lantaran adanya simulasi emergency oleh petugas bandara.
     
Akibatnya beberapa pesawat harus berputar-putar di sekitar bandara hingga ada pemberitahuan dari petugas bandara untuk bisa memdarat. 
     
Awalnya diumumkan ada penundaan mendarat sekitar 45 menit, kemudian kembali ditambah sekitat 45 menit kedua hingga total pesawat berputar-putar di udara hampir dua jam.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017