Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan mewaspadai serangan demam berdarah dengue yang hingga kini masih menjangkiti beberapa daerah di provinsi ini melalui sosialisasi tentang kesehatan lingkungan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muhammad Muslim di Banjarmasin Senin mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel selama 2017 jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari-November 2017 sebanyak 351 orang.  

Dari jumlah tersebut terdapat tiga daerah dengan penderita cukup banyak, yaitu  Kabupaten  Banjar sebanyak 60 orang, Hulu Sungai Selatan sebanyak 51 orang, dan Banjarbaru 46 orang.

"Alhamdulillah, hingga saat ini, kita tidak menemukan kasus kematian akibat DBD ini, saya harapkan jumlah ini tidak akan bertambah hingga akhir tahun," kata Muslim usai apel peringatan Hari Kesehatan Nasional di halaman Kantor eksGubernur Kalsel.

Menurut dia, seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kalsel bersama pemerintah kabupaten/kota, berupaya menekan angka kasus ini dengan sosialisasi, menerjun jumantik, hingga pemberian bubuk abate gratis.        

Kegiatan tersebut, terutama difokuskan di daerah yang rentan terserang nyamuk pembawa virus yang mengakibat deman tinggi dan mengancam kematian itu.

Muslim mengimbau agar masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan, baik itu bak mandi, jangan ada air menggenang di lingkungan rumah.

"Jangan ada baju yang menggantung di rumah atau di dalam kamar, karena akan menjadi menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya nyamuk," katanya.

Selain sosialisasi, kata dia, tindakan antisipasi yang cukup cepat dari petugas, juga akan mampu mencegah jatuhnya korban karena penyakit ini.

Penyakit demam berdarah adalah penyakit yang sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani dengan benar, karena bisa mematikan.

Virus dengue yang dibawa nyamuk aides aegipty atau "aiedes albopictus" betina dapat menyebabkan wabah pada suatu wilayah.

Disebutkan, gejala umum penyakit ini yaitu panas demam tinggi yang mendadak, nyeri sendi dan di badan, rasa mual-mual ingin muntah, sakit kepala di sekitar dahi, wajah berwarna kemerahan, suka timbul bercak-bercak merah di kulit (tidak pasti), trombosit dan leukosit darah turun dan hematokrit naik.

Diagnosa penderita harus dilakukan secara seksama karena gejalanya mirip dengan banyak penyakit lain.

Terlambat melakukan penanganan yang tepat bisa memperparah pasien dan bahkan bisa membuatnya meninggal dunia.

Disarankan, jika demam terus-menerus selama tiga hari bawa ke dokter, rumah sakit atau puskesmas. Penderita harus istirahat dengan banyak minum atau bila perlu diberi infus jika sulit makan dan minum.

"Hindari syok pada penderita dengan tanda-tanda lemas, ngantuk terus, kaki dingin, dan pingsan serta bawa ke rumah sakit jika tidak ada perkembangan ke arah yang lebih baik," pesan Muslim.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017