Administrator Pelabuhan Bandarmasih Trisakti Banjarmasin Kalimantan Selatan segera mengirimkan nahkoda pandu untuk mengikuti kursus kepanduan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kepala Administrator Pelabuhan Bandarmasih, Julianus The di Bajarmasin, Senin, mengatakan, saat ini transportasi di alur Sungai Barito semakin padat, sehingga sangat rentan terjadi tabrakan antara tongkang batu bara dengan beberapa kapal lainnya.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, kata dia, pihaknya akan meningkatkan kemampun sumber daya manusia nahkoda kapal pandu yang selama ini bertugas memandu kapal yang masuk dan keluar alur Barito.
"Selama ini kemampuan nahkoda kapal pandu yang ada belum sesuai dengan ketentuan pelayaran yang ditetapkan, apalagi pelayaran alur Barito semakin padat," katanya.
Rencana tersebut terlaksana, tambah Julianus, setelah pihaknya melakukan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan terkait kondisi alur Barito yang rawan terjadi kecelakaan.
Peningkatan kemampuan tersebut, kata dia, antara lain yaitu memberikan wawasan bagaimana cara memandu kapal besar termasuk tongkang batu bara terutama pada saat akan terjadi bahaya.
Menurut Julianus, sesuai ketentuan pada saat akan terjadi tabrakan di laut, maka nahkoda kapal pandu harus mampu mengendalikan kapal yang dibawanya terutama tongkang.
"Yang terjadi saat ini, begitu ada bahaya kapal pandu menghindar terlebih dahulu, sehingga tubrukan antara tongkang dengan kapal tidak bisa dihindarkan lagi," katanya.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan kembali mengadakan rapat dengan tim Pemprov Kalsel terkait masalah pengamanan dan pengaturan Alur Barito, termasuk ketentuan tentang keluar masuknya tongkang batu bara.
Hal tersebut dilakukan, tambah dia, karena tiga kali terjadi tabrakan kapal, tabrakannya selalu dengan tongkang batu bara.
Tabrakan yang telah terjadi antara lain adalah tongkang batu bara dengan KM Marina dan yang terakhir tongkang batu bara dengan KM Kumala.
Sebagaimana diketahui, saat ini alur lalu lintas di sungai Barito terus meningkat sejak alur tersebut bisa dilalui kapal selama 24 jam./B/C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012