Pembangunan jalan layang di Bandung, Jawa Barat diharapkan menjadi acuan pemerintah provinsi Kalimantan Selatan yang berencana membangun prasarana perhubungan di Kota Banjarmasin.
        
Harapan itu dikemukakan Ketua Komisi III DPRD Kalsel Gusti Perdana Kesuma sebagai hasil studi banding ke "Bumi Siliwangi" Jawa Barat.
        
"Walau tidak mesti sama dalam pembangunan jalan layang di Kota Banjarmasin kita bisa mengacu pola atau cara pembangunan jalan layang dan Jembatan Pasteur - Cikapayang - Surapati Bandung," ujarnya menjawab ANTARA di Banjarmasin, Minggu.
        
Jalan layang dan Jembatan Pasteur - Cikapayang - Surapati Bandung itu lebih panjang dari rencana pembangunan jalan layang di Banjarmasin, yaitu dari Jalan Ahmad Yani kilometer 3,5 - 4,5 atau tepatnya di depan Jalan Gatot Subroto.
        
Begitu pula jalan layang dan Jembatan Pasteur - Cikapayang - Surapati Bandung terdiri tiga lajur untuk masing-masing jalur kiri dan kanan atau berlawanan arah, sementara jalan layang di Banjarmasin rencananya cuma dua lajur pada masing-masing jalur kiri-kanan.
        
Namun yang perlu menjadi acuan pembangunan jalan layang di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin adalah mengenai pembiayaan proyek karena jalan layangan dan Jembatan Pasteur - Cikapayang - Surapati Bandung juga pembiayaan dari pemerintah pusat.
        
"Terkecuali itu untuk penyediaan lahan atau pembebasan tanah yang terkena proyek pembangunan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal jalan layang di Banjarmasin bisa tanggung jawab Pemkot," tandasnya.
        
Berkaitan dengan harapan pembiayaan dari pusat, politisi muda Partai Golkar meminta Pemprov Kalsel senantiasa terus berjuang mendapatkannya.
        
"Apalagi keberadaan jalan layang itu sangat penting sebagai salah satu upaya pemecahan masalah kemacetan arus lalu lintas di ibu kota Kalsel," demikian Gusti Perdana.
        
Studi banding Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu, sasaran utama mengenai kebinamargaan dan secara khusus lagi pembangunan jalan layang dan jembatan di "kota kembang" Bandung.
        
Pada kesempatan terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalsel H.M Arsyadie menerangkan, pembangunan jalan layang depan Gatot Subroto-Jalan Ahmad Yani Banjarmasin akan dimulai tahun 2011.
        
"Pelaksanaan pembangunan jalan layang tersebut diharapkan selesai paling lambat dalam waktu tiga tahun anggaran dan diperkirakan memerlukan dana ratusan miliar rupiah," tandasnya.*6*

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010