Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belakangan ini kisruh menjelang Pilkada Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan yang tinggal beberapa bulan lagi.


Berbagai informasi yang diperoleh ANTARA, Selasa menyebutkan kisruh partai politik (parpol) berlambang ka'bah itu terjadi karena adanya perebutan menentukan figur calon pemimpin daerah "Bumi Agung" HSU periode 2012 - 2017.

Untuk figur calon pemimpin daerah HSU, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Kalsel H Rudy Ariffin menyatakan, pihaknya sudah final berkoalisi dengan Partai Golkar. Dari koalisi tersebut mengusung pasangan H Abdul Wahid (Awa) dari Partai Golkar sebagai calon bupati (cabup) dan H Husairi Abdie (PPP) selaku wakilnya.

Sementara Dewan Pimpinan Cabang PPP HSU mengusung kadernya sendiri, baik untuk cabup maupun calon wakil bupati (cawabup) setempat, yaitu Hamli Kursani yang kini Kepala Dinas Koperasi dan UKM Banjarmasin serta Soetoyo Sandi (Sekretaris DPC PPP setempat).

Bahkan DPC PPP HSU sudah mendeklarasikan pasangan Hamli Kursani - Soetoyo Sandi sebagai cabup dan cawabup setempat, pada 27 Februari lalu.

Mengetahui pendeklarasian pasangan Hamli - Soetoyo tersebut, Ketua DPW PPP Kalsel yang juga gubernur provinsi tersebut, tampak gerah dan mengancam membekukan DPC PPP HSU, jika mengakomodir Kepala Dinas Koperasi dan UKM itu.

DPW PPP Kalsel akan mengonsultasikan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya terkait sikap DPC PPP HSU, yang dianggap melampaui kewenangan serta melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

Sedangkan DPC PPP HSU menyatakan, pihaknya sudah mendapat restu dari DPP parpol tersebut dalam mengusung pasangan Hamli - Soetoyo pada Pilkada kabuparten yang dianggap termiskin di Kalsel itu. DPC PPP HSU juga akan mengadukan persoalan ke mahkamah partainya di Jakarta bila DPW PPP Kalsel sewenang-wenang memberikan sanksi.

Dalam Pilkada HSU yang berlangsung di tahun 2012, ada beberapa parpol yang belum menampakan sikap, termasuk Parti Bintang Reformasi (PBR) yang juga banyak mendapat suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Pada Pemilu legislatif 2009, ada tiga parpol yang berhasil meraih suara terbanyak untuk merebut kedudukan di DPRD HSU, yaitu PPP, Partai Golkar dan PBR masing-masing lima kursi, sedangkan yang lain di bawah tiga kursi./shn/D  

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012