Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Motif baru kain batik khas Kalimantan Selatan, yakni, Sasirangan banyak tercipta diajang lomba Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarmasin yang digelar di Rumah Anno 1925 di Jalan Piare Tendean.
Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah saat lomba tersebut berlangsung, Kamis menyebutkan, setidaknya ada sebanyak 21 nominasi pengrajin kain batik Sasirangan dengan aneka motif baru hasil kreatifitas yang pihaknya nilai sangat bagus pada lomba desain dan motif sasirangan 2017 ini.
"Kita sendiri mengagumi hasil karya para pengrajin sasirangan ini, luar biasa bagus dan indah, karena memunculkan motif baru yang kreatif," ujarnya.
Wasilah memaparkan, pada ajang lomba ini, dipilih karya yang memenuhi tujuh kreteria, diantaranya menonjolkan kearifan local budaya, kreatifitas motif, warna hingga kerumitan pekerjaan.
"Memang sulit kita menentukan pemenangnya ini, sebab semuanya bagus-bagus motifnya, namun tetap kita harus memilih yang terbaik motif kain sasirangan 2017 ini," tegasnya.
Menurut dia, motif terbaik pada ajang Dekranasda untuk lomba desain dan motif sasirangan 2017 ini dipilih gambar tumbuhan liar "kalakai".
Diungkapkan Wasilah, gambar tumbuhan yang hanya ada di daerah Kalsel ini sangat baik dilukiskan dengan paduan warna hijau muda bercampur dengan warna cream pastel.
"Motifnya ini jarang ditemukan, dan warnanya juga mewakili warna trend saat ini yang suka warna lembut," jelasnya.
Dia berharap melalui lomba ini, Dekranasda bisa mendorong lagi kreatifitas pengrajin sasirangan, sehingga perkembangan kain batik sasirangan ini akan lebih luas yang berimbas bagi meningkatnya perekonomian daerah.
"Harapannya, dengan ini kain sasirangan ini juga dapat mendorng kesejahteraan pengrajin, penjual dan desain sasriangan juga semakin meningkat," tuturnya.
Sementara, Ibu Nonoi sebagai pengrajin juara pertama desain dan motif kain sasirangan ini mengaku sengaja mengambil motif desain kain dengan judul tanaman kelakai ini karena jarang ditampilkan, terbukti inspirasinya ini dinobatkan sabagai yang terbaik.
"Kita akan coba terus berbagai kreatifitas menonjolkan motif kearifan lokal ini, sebab kain sasirangan harus terus tampil beda untuk berkembang," paparnya.
Banyaknya kreatifitas yang tercipta pada ajang lomba ini membuat pengrajin dan desainer kain sasirangan Wilman Surya juga mengatakan kekagumannya.
Menurut dia, motif gambar tumbuhan kalakai yang telah dipilih menjadi juara satu menunjukan bukti kearifan lokal berbentuk tumbuh-tumbuhan sangat baik dikembangkan, juga terlihat indah dan unik.
"Memang para pengrajin harus terus bisa mengembangkan imajinasinya untuk mengkaryakan motif sasirangan yang bagus dan unik, ini bisa maju dipasaran," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah saat lomba tersebut berlangsung, Kamis menyebutkan, setidaknya ada sebanyak 21 nominasi pengrajin kain batik Sasirangan dengan aneka motif baru hasil kreatifitas yang pihaknya nilai sangat bagus pada lomba desain dan motif sasirangan 2017 ini.
"Kita sendiri mengagumi hasil karya para pengrajin sasirangan ini, luar biasa bagus dan indah, karena memunculkan motif baru yang kreatif," ujarnya.
Wasilah memaparkan, pada ajang lomba ini, dipilih karya yang memenuhi tujuh kreteria, diantaranya menonjolkan kearifan local budaya, kreatifitas motif, warna hingga kerumitan pekerjaan.
"Memang sulit kita menentukan pemenangnya ini, sebab semuanya bagus-bagus motifnya, namun tetap kita harus memilih yang terbaik motif kain sasirangan 2017 ini," tegasnya.
Menurut dia, motif terbaik pada ajang Dekranasda untuk lomba desain dan motif sasirangan 2017 ini dipilih gambar tumbuhan liar "kalakai".
Diungkapkan Wasilah, gambar tumbuhan yang hanya ada di daerah Kalsel ini sangat baik dilukiskan dengan paduan warna hijau muda bercampur dengan warna cream pastel.
"Motifnya ini jarang ditemukan, dan warnanya juga mewakili warna trend saat ini yang suka warna lembut," jelasnya.
Dia berharap melalui lomba ini, Dekranasda bisa mendorong lagi kreatifitas pengrajin sasirangan, sehingga perkembangan kain batik sasirangan ini akan lebih luas yang berimbas bagi meningkatnya perekonomian daerah.
"Harapannya, dengan ini kain sasirangan ini juga dapat mendorng kesejahteraan pengrajin, penjual dan desain sasriangan juga semakin meningkat," tuturnya.
Sementara, Ibu Nonoi sebagai pengrajin juara pertama desain dan motif kain sasirangan ini mengaku sengaja mengambil motif desain kain dengan judul tanaman kelakai ini karena jarang ditampilkan, terbukti inspirasinya ini dinobatkan sabagai yang terbaik.
"Kita akan coba terus berbagai kreatifitas menonjolkan motif kearifan lokal ini, sebab kain sasirangan harus terus tampil beda untuk berkembang," paparnya.
Banyaknya kreatifitas yang tercipta pada ajang lomba ini membuat pengrajin dan desainer kain sasirangan Wilman Surya juga mengatakan kekagumannya.
Menurut dia, motif gambar tumbuhan kalakai yang telah dipilih menjadi juara satu menunjukan bukti kearifan lokal berbentuk tumbuh-tumbuhan sangat baik dikembangkan, juga terlihat indah dan unik.
"Memang para pengrajin harus terus bisa mengembangkan imajinasinya untuk mengkaryakan motif sasirangan yang bagus dan unik, ini bisa maju dipasaran," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017