Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami deflasi sebesar 0,42 persen pada bulan Oktober 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, deflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,40 persen, sedangkan di Kota Tanjung deflasi mencapai 0,74 persen.

"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Oktober 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 2,99 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 0,38 persen," ujarnya.

Disebutkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan gabus, telur ayam ras, bawang merah dan ikan tongkol.

Sedangkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain kue basah, mie kering instan, daging ayam ras, minyak goreng, dan semua jenis labu.

"Bulan Oktober 2017, Banjarmasin mengalami deflasi 0,40 persen atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 130,58 bulan September menjadi 130,06," ungkapnya.

Ia mengatakan, deflasi di Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,49 persen.

Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,23 persen.

Sementara, empat kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan kenaikan yang mencapai 0,18 persen.

Kenaikan kelompok perumahan, listrik dan air serta bahan bakar sebesar 0,04 persen, kelompok sandang sebesar 0,57 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.

Sementara, di Kota Tanjung komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain kacang panjang, kangkung, daging ayam ras, dan bawang merah.

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara tarif puskesmas, bayam, ikan gabus, sawi hijau dan asam," ujar Kepala BPS Kalsel.

Badan Pusat Statistik juga mencatat, indeks harga konsumen pada 82 kota tercatat 44 kota mengalami inflasi, dan 38 deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Tual sebesar 1,05 persen.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017