Banjarmasin (Antaranews Kalsel ) - Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Ichwan Noor Khalik menyatakan, pihaknya akan melakukan program peremajaan taksi angkot jika sudah sukses program peremajaan bajaj.
"Program peremajaan angkot kita tidak mau tergesa-gesa melakukannya, kita liat dulu bagaimana peremajaan bajaj, kalau sudah sukses, baru kita lakukan setelahnya untuk angkot," ujarnya saat di Balaikota Banjarmasin, Selasa.
Diutarakan Ichwan, peremajaan taksi angkot atau taksi kuning dalam kota ini harus diperhitungkan dengan matang, agar benar-benar bisa terlaksana.
Sebab, sambung dia, kondisi trasportasi umum jenis angkot ini sedang mengalami penurunan drastis, dari sekitar 800 unit tinggal sekitar 300 unit yang tersisa, itu pun hanya beberapa puluh unit saja lagi yang aktif.
"Oleh karena pendapatan taksi angkot sangat berkurang, tentunya melakukan peremajaan ini tidak bisa dilakukan sekarang, sebab bisa memberatkan pemiliknya," papar Ichwan.
Dia berharap, sistem koperasi dalam peremajaan bajaj yang sudah mulai dilaksanakan sebanyak 15 unit sementara ini akan bisa diikuti untuk program peremajaan angkot pula nantinya.
"Kalau tidak sistem koperasi mana mungkin bisa, karena angsurannya akan tinggi," ucapnya.
Ichwan menyatakan, konsisi angkot memang kian terjepit dalam bisnis trasportasi umum, sebab sekarang ini sudah banyak taksi online yang lebih bagus pelayanannya.
"Coba bayangkan, orang pastinya akan lebih memilih taksi online, tidak hanya murah tarifnya, tapi juga bisa antar dan jemput hingga kerumah," tuturnya.
Dari itu, lanjut Ichwan, perlu strategi untuk kembali memasyarakatkan taksi angkot ini kembali disukai, lewat peremajaan pastinya, sebab kalau seperti kondisi taksi angkot sekarang sudah sangat jaub ketinggalan, segi fasilitas dan kenyamanannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Program peremajaan angkot kita tidak mau tergesa-gesa melakukannya, kita liat dulu bagaimana peremajaan bajaj, kalau sudah sukses, baru kita lakukan setelahnya untuk angkot," ujarnya saat di Balaikota Banjarmasin, Selasa.
Diutarakan Ichwan, peremajaan taksi angkot atau taksi kuning dalam kota ini harus diperhitungkan dengan matang, agar benar-benar bisa terlaksana.
Sebab, sambung dia, kondisi trasportasi umum jenis angkot ini sedang mengalami penurunan drastis, dari sekitar 800 unit tinggal sekitar 300 unit yang tersisa, itu pun hanya beberapa puluh unit saja lagi yang aktif.
"Oleh karena pendapatan taksi angkot sangat berkurang, tentunya melakukan peremajaan ini tidak bisa dilakukan sekarang, sebab bisa memberatkan pemiliknya," papar Ichwan.
Dia berharap, sistem koperasi dalam peremajaan bajaj yang sudah mulai dilaksanakan sebanyak 15 unit sementara ini akan bisa diikuti untuk program peremajaan angkot pula nantinya.
"Kalau tidak sistem koperasi mana mungkin bisa, karena angsurannya akan tinggi," ucapnya.
Ichwan menyatakan, konsisi angkot memang kian terjepit dalam bisnis trasportasi umum, sebab sekarang ini sudah banyak taksi online yang lebih bagus pelayanannya.
"Coba bayangkan, orang pastinya akan lebih memilih taksi online, tidak hanya murah tarifnya, tapi juga bisa antar dan jemput hingga kerumah," tuturnya.
Dari itu, lanjut Ichwan, perlu strategi untuk kembali memasyarakatkan taksi angkot ini kembali disukai, lewat peremajaan pastinya, sebab kalau seperti kondisi taksi angkot sekarang sudah sangat jaub ketinggalan, segi fasilitas dan kenyamanannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017