Kerja sama antara petani dengan perusahaan besar sawit yang baik akan memberikan jaminan terhadap keberlanjutan bagi sektor penyumbang devisa terbesar tersebut.
Perkebunan sawit rakyat bagian penting dalam sektor kelapa sawit nasional karena itu dalam upaya meningkatkan produktivitas, kebun rakyat harus dilibatkan, kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.
"Pertumbuhan perkebunan sawit rakyat semakin signifikan sehingga program peningkatan produktivitas kelapa sawit tidak boleh melupakan petani," kata Joko dalam keterangan persnya, Rabu (31/10).
Joko menyampaikan hal itu menjelang pelaksanaan konferensi sawit internasional IPOC 2017 di Nusa Dua Bali, 1-3 November 2017.
Perlu kerja sama erat yang melibatkan perusahaan skala besar maupun petani sawit rakyat. "Hanya dengan kerja sama yang baik antara perusahaan dan petani, sektor sawit nasional akan semakin maju," katanya.
Terkait hal tersebut, IPOC 2017 mengangkat tema Growth through Productivity: Partnership with
Smallholders.
Menurut Joko, sudah banyak diakui bahwa industri kelapa sawit nasional makin membuktikan peran dan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia, khususnya pengurangan kemiskinan. Kendati demikian, program peningkatan produktivitas dan daya saing merupakan sebuah keniscayaan.
"Jika tidak, minyak sawit Indonesia akan berat menghadapi persaingan global," lanjutnya.
Joko mengingatkan bahwa dalam peningkatan produktivitas tentu terkandung strategi dan mekanisme agar pengelolaan perkebunan kelapa sawit semakin efektif dan efisien sehingga daya saing pun ikut terdongkrak.
Meskipun persaingan minyak nabati dunia di masa yang akan datang semakin ketat dan dinamis, namun Joko optimistis bahwa tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik terutama sepanjang terjalin kerja sama yang erat antara perusahaan skala besar dan perkebunan rakyat.
"Karena itu, pentingnya peningkatan produktivitas kelapa sawit harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan perusahaan skala besar maupun perkebunan rakyat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Perkebunan sawit rakyat bagian penting dalam sektor kelapa sawit nasional karena itu dalam upaya meningkatkan produktivitas, kebun rakyat harus dilibatkan, kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.
"Pertumbuhan perkebunan sawit rakyat semakin signifikan sehingga program peningkatan produktivitas kelapa sawit tidak boleh melupakan petani," kata Joko dalam keterangan persnya, Rabu (31/10).
Joko menyampaikan hal itu menjelang pelaksanaan konferensi sawit internasional IPOC 2017 di Nusa Dua Bali, 1-3 November 2017.
Perlu kerja sama erat yang melibatkan perusahaan skala besar maupun petani sawit rakyat. "Hanya dengan kerja sama yang baik antara perusahaan dan petani, sektor sawit nasional akan semakin maju," katanya.
Terkait hal tersebut, IPOC 2017 mengangkat tema Growth through Productivity: Partnership with
Smallholders.
Menurut Joko, sudah banyak diakui bahwa industri kelapa sawit nasional makin membuktikan peran dan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia, khususnya pengurangan kemiskinan. Kendati demikian, program peningkatan produktivitas dan daya saing merupakan sebuah keniscayaan.
"Jika tidak, minyak sawit Indonesia akan berat menghadapi persaingan global," lanjutnya.
Joko mengingatkan bahwa dalam peningkatan produktivitas tentu terkandung strategi dan mekanisme agar pengelolaan perkebunan kelapa sawit semakin efektif dan efisien sehingga daya saing pun ikut terdongkrak.
Meskipun persaingan minyak nabati dunia di masa yang akan datang semakin ketat dan dinamis, namun Joko optimistis bahwa tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik terutama sepanjang terjalin kerja sama yang erat antara perusahaan skala besar dan perkebunan rakyat.
"Karena itu, pentingnya peningkatan produktivitas kelapa sawit harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan perusahaan skala besar maupun perkebunan rakyat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017