Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendorong pengembangan wisata di daerah melalui program 3A yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas.

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Heriansyah di Banjarmasin Senin mengatakan, program 3A tersebut merupakan program dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah maupun provinsi untuk mengembangkan pariwisata.

Menurut dia, yang dimaksud dengan atraksi adalah, segala sesuatu yang terkait dengan tempat wisata yang ditawarkan seperti keindahan atau keunikan alam, kebudayaan masyarakat, sejarah dan lainnya.

Pada A yang pertama ini, Kalsel memiliki potensi luar biasa, untuk atraksi budaya misalnya, hampir seluruh daerah memiliki khas yang sangat menarik, seperti budaya warga Dayak dengan adat aruh ganal.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan budaya maulid, wisata Loksado yang menyajikan puluhan keunikan dan pesona alam yang luar biasa, serta berbagai keunikan yang di seluruh daerah yang hingga kini belum tereksploitasi dengan baik.

Selanjutnya adalah amenitas adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti hotel, motel, restaurant, kafe, tempat belanja, pusat souvenir atau oleh-oleh dan lainnya.

Pada A kedua ini, tambah Heri, pihaknya terus berupaya untuk membenahi dan melengkapi berbagai fasilitas yang diperkukan, kerja sama dengan kabupaten dan kota maupun swasta, antara lain dengan pembentukan desa wisata di seluruh wilayah kabupaten dan kota.

Terakhir yaitu accessibility atau aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi maupun petunjuk untuk menuju lokasi wisata.

"Program 3A ini, kini terus kita kembangkan dan benahi, sehingga wisata Kalsel benar-benar bisa dijual, bukan hanya lokal, tetapi juga nasional dan internasional," katanya.

Menurut Heri, sektor pariwisata merupakan program strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama pascaanjloknya harga komoditas unggulan daerah.

Berbagai upaya mencari terobosan baru, untuk pengembangan sektor pariwisata unggulan, baik itu wisata alam, wisata religi, wisata budaya, maupun agrowisata telah dilakukan.

Selain itu, tambah dia, Pemprov Kalsel, mendorong desa yang memiliki potensi wisata, untuk melakukan pengelolaan terhadap potensi tersebut sehingga bisa menjadi salah satu wisata unggulan di daerah ini.

Menurut Hery, pengembangan wisata dengan terus meningkatkan potensi unggulan desa, telah mulai dilakukan di Kalsel, antara lain dengan menetapkan puluah desa di Kalsel sebagai desa wisata.

Program desa wisata bertujuan untuk mengangkat potensi-potensi yang ada di desa tersebut, sehingga dikenal masyarakat luas.

Salah satu contoh seperti di Kabupaten Tapin, yaitu desa Hiyung dengan potensi cabai, yang dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia, kini telah terekspos hingga ke mancanegara.

Karena cabai tersebut kini cukup terkenal , banyak turis Asing maupun domestik datang ke wilayah tersebut, untuk membuktikan dan melakukan penelitian terhadap cabai yang pedasnya 17 kali lipat dari cabai biasa tersebut.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017