Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi berpendapat, provinsinya sudah saatnya mengunggulkan sektor pertanian dalam menunjang pembangunan daerah dan masyarakat setempat.

Sebagai contoh Provinsi Lampung yang luas wilayahnya sekitar 3,5 hektare (ha) atau tidak jauh berbeda dengan wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) sekitar 3,7 ha, mereka mengunggulkan sektor pertanian, ujarnya di Banjarmasin, Jumat.

Pendapatnya itu, sesudah menyertai rombongan Komisi III DPRD Kalsel studi komparasi ke "Sang Bumi Ruwa Jurai" Lampung yang merupakan pemekaran Provinsi Sumater Selatan (Sumsel) tahun 1964 tersebut, 15 - 17 Oktober lalu.

Sang Bumi Ruwa Jurai motto daerah Provinsi Lampung berasal dari kata Sang Bumi artinya rumah tangga agung, dan Ruwa Jurai pengertiannya dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di wilayah tersebut, yaitu penduduk asli dan pendatang.

Anggota DPRD Kalsel tiga periode dari PKS itu menerangkan, sektor pertanian termasuk penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sang Bumi Ruwa Jurai tersebut.

Provinsi yang terkenal dengan gajahnya atau Taman Nasional Way Kambas itu, juga memiliki potensi tambang, tetap pemerintah provinsi (Pemprov) bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) dan penduduk setempat lebih mengembangkan usaha sektor pertanian guna menunjang pembangunan daerah.

Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, cukup beralasan atau tepat kalau Provinsi Lampung lebih mengunggulkan sektor pertanian daripada pertambangan.

Hal itu karena sektor pertanian tidak habis-habisnya, karena selalu bisa terbarui dan dari tahun ke tahun kemungkinan akan terus berkembang dan semakin bernilai ekonomi tinggi, tutur Riswandi yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel membidangi pertambangan dan energi.

"Berbeda dengan tambang pada saatnya akan habis atau merupakan sumber daya alam (SDA) yang tak dapat diperbarui, sehingga tidak bisa lagi menjadi penyumbang PDRB terbesar seperti Kalsel sejak belasan tahun terakhir," lanjutnya.

Mantan pegawai Departemen Keuangan RI bergelar sarjana ilmu pemerintahan itu menerangkan, dalam sektor pertanian di Provinsi Lampung tersebut mengunggulkan subsektor perkebunan dengan komoditas andalan yaitu singkong, lada dan tebu.

"Memang tampaknya keadaan tanah di provinsi yang berbatasan Selat Sunda atau dekat gugusan anak Gunung Krakatau tersebut cocok untuk tanaman singkong, lada dan tebu, sehingga komoditas itu tumbuh dan berkembang dengan baik," tuturnya menjawab Antara Kalsel.

Dalam kaitan mewujudkan kawasan komoditas unggulan tersebut, dia berharap, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel bersama Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait setempat membuat zona wilayah pengembangan.

"Sebaiknya ke depan kita semua atau pemangku kepentingan disiplin dan mematuhi atas penetapan zona pengembangan wilayah tersebut, sehingga tidak terjadi tumpang tindih yang berdampak pada kurang efisien dan efektif," demikian Riswandi.


Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017