Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi menyarankan pengelola/pemilik taksi dalam jaringan (daring) atau online, dan konvensional di provinsinya dalam pengoperasian mencotoh Provinsi Lampung.

"Di Provinsi Lampung taksi daring dan konvensional menjalin kerja sama. Dan dengan kerja sama tersebut dapat mengurangi permasalahan antara taksi daring dan konvensional, sehingga suasana angkutan orang di "Sang Bumi Ruwa Jurai" Lampung tetap kondusif,," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.

Saran tersebut disampaikan sesudah rombongan Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu studi komparasi ke Sang Bumi Ruwa Jurai" (motto daerah Prov Lampung), 15 - 17 Oktober lalu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah bergelar sarjana ilmu pemerintahan itu, mengaku terkesan dengan harmonisasi antara taksi daring dan konvensional di Provinsi Lampung tersebut.

"Oleh sebab itu, bagaimana cara taksi daring dan konvensional di banua kita bekerja sama untuk saling menguntungkan, sehingga suasana angkutan umum menjadi kondusif," lanjut mantan pegawai Departmen Keuangan RI tersebut menjawab Antara Kalsel.

Selain terkait penyelesaian masalah taksi daring dan konvensional, dalam kunjungan kerja/studi komparasi ke Lampung tersebut, Komisi III DPRD Kalsel banyak mendapatkan bahan yang mungkin bisa menjadi contoh provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini.

Sebagai contoh mengenai pembangunan infrastruktur serta zona pengembangan wilayah termasuk usaha pertanian yang menjadi komoditas unggulan mereka seperti sengkong, lada dan tebu, demikian Riswandi anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017