Banjarbaru (ANTARA) - Menjadi anggota Polri dituntut tidak hanya melaksanakan tugas pokoknya sebagai pelayan, pelindung, pengayom masyarakat serta penegakan hukum, namun senantiasa diharapkan berinovasi dan membantu masyarakat di segala situasi.
Seperti yang dilakukan Aipda Masrendra Sucipto. Anggota yang berdinas di Subdit Ekonomi Direktorat Intelkam Polda Kalsel ini telah berbuat melampaui bidang tugas pokoknya dalam rangka menyatukan komunitas sopir taksi online, sehingga menjadi satu Forum Driver Online Kalsel.
Dedikasi dan kinerja polisi yang akrab disapa Rendra inipun berbuah penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor yang diserahkan sang gubernur di sela pemusnahan barang bukti 300 kilogram sabu-sabu di lapangan Satpas SIM Polda Kalsel di Banjarbaru, Rabu.
"Polisi ini layak diberikan penghargaan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan karena dinilai turut berkontribusi dalam pembinaan kamtibmas. Forum Driver Online yang dibina kini mematuhi peraturan pemerintah dan meningkatkan taraf kesejahteraan driver online," ucap Paman Birin, sapaan akrab gubernur.
Sementara Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mendorong anggotanya dapat terus berinovasi membantu masyarakat, di samping pelaksanaan tugas pokok yang tentunya berjalan beriringan.
"Jadi silahkan anggota berinovasi sehingga masyarakat merasa terayomi dengan keberadaan Polri. Berikan yang terbaik dalam tugas pengabdian sebagai insan Bhayangkara sejati," tandas jenderal polisi bintang dua itu.
Penghargaan yang diterima Rendra turut membuat bangga dan gembira anggota Forum Driver Online Kalsel. Alim mewakili sesama pengemudi taksi daring mengaku sang polisi sudah sangat berjasa kepada mereka.
"Bagaimana kami dulu liar di jalanan. Tidak singkron satu dengan komunitas lain, namun akhirnya bang Rendra merangkul kami pelan-pelan. Alhamdulilah bisa dikatakan kami menjadi Forum Driver Online terbaik di Indonesia saat ini. Bahkan, beliau memberikan ide dibentuknya koperasi bergerak di bidang angkutan khusus," tutur Alim.
Sejak tahun 2017, taksi online beroperasi di Bumi Lambung Mangkurat. Di awal kemunculannya, angkutan ini dianggap liar hingga sering bentrok dengan angkutan umum konvensional.
Melihat fenomena tersebut, Rendra pun mencoba mendalami dengan merangkul para driver taksi online yang semakin hari terus bertambah jumlahnya.
Polisi kelahiran Kota Martapura, Kabupaten Banjar ini mulai mengurai permasalahan yang kerap muncul hingga kini berhasil meredam potensi konflik dengan angkutan konvensional.
Alhasil, saat ini tidak terdengar lagi adanya perselisihan antar pengemudi taksi beda sistem angkutan tersebut. Semua bisa damai untuk sama-sama mencari rezeki di jalan raya.
"Niatnya hanya menjaga kondusifitas. Jangan sampai ada perselisihan apalagi bentrok fisik. Semua driver kan sama-sama cari rezeki. Jadi kita carikan jalan tengah alias solusinya. Alhamdulilah, mereka bisa dirangkul semua yang kini jumlahnya sekitar 250 orang bergabung di FDO yang kami bina," kata Rendra.
Alumni Pendidikan Bintara Polri angkatan tahun 2000 inipun mengucapkan terima kasih kepada pimpinannya mulai Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, Direktur Intelkam Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga dan Kasubdit Ekonomi AKBP Sigit Hariyadi atas bimbingan dan dukungannya selalu dalam dia bertugas.
"Tanpa support penuh dari pimpinan tentu saya tidak bisa melaksanakan tugas seperti sekarang. Terima kasih juga kepada kawan-kawan driver taksi online karena dapat menjaga kamtibmas yang kondusif," pungkasnya.