Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-100 Kodim 1007 Banjarmasin, membuat septic tank yang sesuai standar kesehatan untuk rumah warga yang direnovasi dalam program bedah rumah.
"Keberadaan septic tank itu menjadi sangat penting dalam pembangunan rumah jadi dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakannya," kata Dandim 1007 Banjarmasin Letkol Inf Wilson Napitupulu di Banjarmasin, Kamis.
Dikatakan, bedah rumah dalam sasaran tambahan Program TMMD Ke-100 memang bukan sekadar memperbaiki rumah yang rusak, namun bisa dibilang membangun kembali rumah tersebut.
Jadi, Satgas bukan hanya membangun rumah yang layak huni, namun juga membuat sanitasi yang awalnya sangat memprihatinkan serta jauh dari standar kesehatan.
"Untuk bedah rumah sebanyak enam unit, anggota dibagi dalam beberapa tugas, ada yang terus mengerjakan plesteran dinding rumah dan sebagian menggali dan mengecor septic tank," ucap Wilson.
Dandim menegaskan, pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus, karena merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal.
Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.
"Kami juga mengedukasi masyarakat di Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, agar pembangunan toilet benar-benar diperhatikan dan tidak lagi buang air ke sungai," tutur Wilson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Keberadaan septic tank itu menjadi sangat penting dalam pembangunan rumah jadi dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakannya," kata Dandim 1007 Banjarmasin Letkol Inf Wilson Napitupulu di Banjarmasin, Kamis.
Dikatakan, bedah rumah dalam sasaran tambahan Program TMMD Ke-100 memang bukan sekadar memperbaiki rumah yang rusak, namun bisa dibilang membangun kembali rumah tersebut.
Jadi, Satgas bukan hanya membangun rumah yang layak huni, namun juga membuat sanitasi yang awalnya sangat memprihatinkan serta jauh dari standar kesehatan.
"Untuk bedah rumah sebanyak enam unit, anggota dibagi dalam beberapa tugas, ada yang terus mengerjakan plesteran dinding rumah dan sebagian menggali dan mengecor septic tank," ucap Wilson.
Dandim menegaskan, pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus, karena merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal.
Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.
"Kami juga mengedukasi masyarakat di Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, agar pembangunan toilet benar-benar diperhatikan dan tidak lagi buang air ke sungai," tutur Wilson.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017