Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Muhammad Rustam mengimbau pemelihara kucing waspada penyakit rabies dari hewan pemeliharaannya itu.

"Pemilik kucing harus mewaspadai serangan baik gigitan maupun cakaran karena kucing merupakan salah satu Hewan Penular Rabies (HPR)," ujarnya di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, serangan HPR yang paling banyak ditangani adalah gigitan maupun cakaran kucing terutama yang mengakibatkan luka luar dan berdarah sehingga harus cepat ditangani.

Dijelaskan, cakaran kucing juga dapat menularkan virus rabies karena kuku yang dijilati hewan peliharaan itu bisa mengandung virus melalui air liurnya dan berpotensi menular.

"Cakaran yang menimbulkan luka luar dan berdarah bisa menularkan rabies melalui kuku-kuku hewan yang dijilati dan mengandung virus rabies yang bisa menular," ungkapnya.

Ditekankan, serangan HPR baik gigitan maupun cakaran tidak seluruhnya positif mengandung virus rabies tetapi harus dibuktika melalui pemeriksaan laboratorium di balai veteriner.

"Meski pun gigitan atau cakaran HPR tidak semuanya positif rabies. Namun kami meminta orangnya diperiksa ke puskesmas untuk diberi vaksinasi anti rabies," pesannya.

Disebutkan, lima tahun terakhir sejak 2013 jumlah kasus gigitan yang ditangani sebanyak 1 kasus, juga 2014 satu kasus, 2015 ada dua kasus gigitan, 2016 satu kasus dan 2017 dua kasus gigitan.

"Kasus gigitan didominasi kucing karena merupakan hewan peliharaan yang dekat dengan pemiliknya sehingga sering kontak langsung, makanya kami imbau waspada," ujarnya.

Dikatakan, jumlah hewan berpotensi menularkan rabies dari hasil pendataan yakni anjing kurang lebih sebanyak 700 ekor, kucing 4.500 ekor, kera 100 ekor dan musang 80 ekor.

"Kami meminta masyarakat yang memelihara hewan untuk memberikan vaksinasi baik datang ke kantor BKP3 maupun meminta petugas yang datang dan vaksinnya gratis," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017