Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarmasin, memberikan edukasi tentang bahaya Narkoba kepada masyarakat di lokasi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-100 Kodim 1007 Banjarmasin.
"Akibat dari penyalahgunaan Narkoba ini khususnya di Indonesia menyebabkan 30 sampai 40 orang meninggal setiap harinya," ucap Kasi Rehabilitasi BNNK Banjarmasin H Rizali Hadi di Banjarmasin, Minggu.
Dikatakannya, dalam penyuluhan di salah satu rumah warga di Jalan Sungai Gampa RT 02 RW 02 Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, mengungkapkan saat ini sebanyak 183 orang sedang direhabilitasi oleh BNN Kota Banjarmasin.
"Bidang Rehabilitasi mengobati orang yang sudah kecanduan dari Narkotika maupun obat-obatan berbahaya lainnya (Narkoba) dengan gratis," kata Rizal.
Untuk itu, kata dia, bagi masyarakat yang ada salah satu anggota keluarga atau kerabatnya diketahui kecanduan Narkoba, diharapkan untuk segera melapor ke BNN Kota Banjarmasin ataupun ke BNN Provinsi Kalsel.
"Kalau melapor untuk minta diobati dijamin tidak akan ditangkap, makanya lebih baik melapor sebelum tertangkap petugas," tuturnya.
Di samping dari Narkoba, tambah Rizali, ada jenis zat-zat lainnya yang juga berbahaya seperti alkohol, inhalant (lem fox, thiner, bensin, spritus) dan juga zat adiktif lainnya seperti obat Zenith atau Carnophen dan obat PCC yang juga sudah beredar di Banjarmasin.
"Cara untuk berhenti sebagai pengguna Narkoba harus berniat sunguh-sungguh untuk berhenti, perbanyak beribadah, hindari pergaulan dengan teman yang mengonsumsi Narkoba serta menjalani rehabilitasi," ujarnya.
Sementara Plh Kasdim 1007/Banjarmasin Mayor Inf Maserani di Banjarmasin, mengatakan, Banjarmasin saat ini bisa dikatakan dalam situasi darurat Narkoba.
Untuk itu, peran semua pihak termasuk dalam TMMD kali ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya mengkonsumsi Narkoba.
"Belum lagi masifnya peredaran obat-obat terlarang seperti Zenith yang sudah masuk ke pelosok-pelosok di Kota Banjarmasin, ayo mari jauhi Narkoba dan bangun kota kita ini bersih dari Narkoba," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Akibat dari penyalahgunaan Narkoba ini khususnya di Indonesia menyebabkan 30 sampai 40 orang meninggal setiap harinya," ucap Kasi Rehabilitasi BNNK Banjarmasin H Rizali Hadi di Banjarmasin, Minggu.
Dikatakannya, dalam penyuluhan di salah satu rumah warga di Jalan Sungai Gampa RT 02 RW 02 Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, mengungkapkan saat ini sebanyak 183 orang sedang direhabilitasi oleh BNN Kota Banjarmasin.
"Bidang Rehabilitasi mengobati orang yang sudah kecanduan dari Narkotika maupun obat-obatan berbahaya lainnya (Narkoba) dengan gratis," kata Rizal.
Untuk itu, kata dia, bagi masyarakat yang ada salah satu anggota keluarga atau kerabatnya diketahui kecanduan Narkoba, diharapkan untuk segera melapor ke BNN Kota Banjarmasin ataupun ke BNN Provinsi Kalsel.
"Kalau melapor untuk minta diobati dijamin tidak akan ditangkap, makanya lebih baik melapor sebelum tertangkap petugas," tuturnya.
Di samping dari Narkoba, tambah Rizali, ada jenis zat-zat lainnya yang juga berbahaya seperti alkohol, inhalant (lem fox, thiner, bensin, spritus) dan juga zat adiktif lainnya seperti obat Zenith atau Carnophen dan obat PCC yang juga sudah beredar di Banjarmasin.
"Cara untuk berhenti sebagai pengguna Narkoba harus berniat sunguh-sungguh untuk berhenti, perbanyak beribadah, hindari pergaulan dengan teman yang mengonsumsi Narkoba serta menjalani rehabilitasi," ujarnya.
Sementara Plh Kasdim 1007/Banjarmasin Mayor Inf Maserani di Banjarmasin, mengatakan, Banjarmasin saat ini bisa dikatakan dalam situasi darurat Narkoba.
Untuk itu, peran semua pihak termasuk dalam TMMD kali ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya mengkonsumsi Narkoba.
"Belum lagi masifnya peredaran obat-obat terlarang seperti Zenith yang sudah masuk ke pelosok-pelosok di Kota Banjarmasin, ayo mari jauhi Narkoba dan bangun kota kita ini bersih dari Narkoba," ujarnya.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017