Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat rata-rata harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada September 2017 mengalami penurunan sebesar 3,03 persen.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami, di Kota Banjarbaru, Jumat, mengatakan survei harga produsen gabah selama bulan September dilakukan pada 50 observasi di 10 kabupaten.

"Selama September, komposisi jumlah observasi dari 50 transaksi harga gabah pada 10 kabupaten didominasi GKP," ujarnya.

Sepuluh kabupaten itu adalah Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Balangan.

Ia mengatakan, penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani sebesar 3,03 persen dari harga Rp4.910 per kilogram bulan Agustus menjadi Rp4.761 per kilogram pada September.

"Transaksi yang terjadi lebih banyak pada gabah kering panen varietas unggul lokal karena tingginya permintaan dari masyarakat, transaksi varietas luar relatif lebih sedikit," ujarnya lagi.

Penurunan harga gabah juga terjadi di tingkat penggilingan sebesar 3,03 persen dari harga semula Rp5.015 per kilogram bulan Agustus menjadi Rp4.863 per kilogram bulan September.

"Komponen mutu gabah selama bulan September cenderung fluktuatif dengan rata-rata kadar air dan kadar hampa gabah kualitas GKP masing-masing 14,54 persen dan 3,60 persen," katanya pula.

Dia mengatakan, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari GKP varietas Siam Puntal yakni Rp6.909 per kilogram di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

"Harga gabah terendah yakni sebesar Rp4.000 per kilogram berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin," katanya pula.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017