Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Komandan Resimen Induk Daerah Militer VI/Mulawarman Kolonel Inf Iwan Maaruf Zainudin mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat tidak bisa dipisahkan.
"Kami tegaskan, TNI dan rakyat adalah satu dan tidak bisa dipisahkan karena TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat," ujar Iwan usai peringatan HUT Ke-72 TNI di Kota Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, sesuai tema HUT "Bersama Rakyat TNI Kuat", keberadaan personel militer akan semakin kuat bersama rakyat karena saling bersinergi.
Dijelaskan, salah satu bentuk sinergi antara TNI dan rakyat adalah berjuang membela kemerdekaan dan perjuangan itu membuat kekuatan militer Indonesia dikenal hingga ke luar negeri.
"Kekuatan militer kita dipuji militer luar negeri karena selalu bersatu dengan rakyat dan kuat. Intinya, TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan karena sudah saling menyatu," ungkapnya.
Menurut dia, salah satu sinergi TNI dengan rakyat adalah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan setiap tahun di daerah-daerah hingga pelosok desa.
"Kegiatan TMMD merupakan wujud nyata sinergi TNI dan rakyat karena pekerjaan dilakukan bersama-sama personel TNI dengan rakyat membangun desa," ucapnya.
Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana mengatakan TNI/Polri merupakan pilar terkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak bisa dipisahkan.
"Sama seperti rakyat, TNI/Polri tidak bisa dipisahkan karena merupakan pilar terkuat menjaga NKRI. Siapa pun yang hendak merusak NKRI, tentu berhadapan dengan TNI/Polri," tegasnya.
Di sisi lain, kapolda memuji kekuatan yang dimiliki TNI khususnya Rindam VI/Mulawarman karena memiliki prajurit yang tangguh terlihat dari peragaan beladiri personel militer itu.
"Kemampuan beladiri prajurit TNI luar biasa dan kami turut bangga memiliki personel militer yang kuat dan tangguh sehingga bisa membela keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman," katanya.
Upacara HUT Ke-72 TNI yang dipusatkan di lapangan Rindam VI/MLW diisi peragaan beladiri personel TNI dan defile pasukan di depan pejabat dan undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kami tegaskan, TNI dan rakyat adalah satu dan tidak bisa dipisahkan karena TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat," ujar Iwan usai peringatan HUT Ke-72 TNI di Kota Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, sesuai tema HUT "Bersama Rakyat TNI Kuat", keberadaan personel militer akan semakin kuat bersama rakyat karena saling bersinergi.
Dijelaskan, salah satu bentuk sinergi antara TNI dan rakyat adalah berjuang membela kemerdekaan dan perjuangan itu membuat kekuatan militer Indonesia dikenal hingga ke luar negeri.
"Kekuatan militer kita dipuji militer luar negeri karena selalu bersatu dengan rakyat dan kuat. Intinya, TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan karena sudah saling menyatu," ungkapnya.
Menurut dia, salah satu sinergi TNI dengan rakyat adalah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan setiap tahun di daerah-daerah hingga pelosok desa.
"Kegiatan TMMD merupakan wujud nyata sinergi TNI dan rakyat karena pekerjaan dilakukan bersama-sama personel TNI dengan rakyat membangun desa," ucapnya.
Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana mengatakan TNI/Polri merupakan pilar terkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak bisa dipisahkan.
"Sama seperti rakyat, TNI/Polri tidak bisa dipisahkan karena merupakan pilar terkuat menjaga NKRI. Siapa pun yang hendak merusak NKRI, tentu berhadapan dengan TNI/Polri," tegasnya.
Di sisi lain, kapolda memuji kekuatan yang dimiliki TNI khususnya Rindam VI/Mulawarman karena memiliki prajurit yang tangguh terlihat dari peragaan beladiri personel militer itu.
"Kemampuan beladiri prajurit TNI luar biasa dan kami turut bangga memiliki personel militer yang kuat dan tangguh sehingga bisa membela keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman," katanya.
Upacara HUT Ke-72 TNI yang dipusatkan di lapangan Rindam VI/MLW diisi peragaan beladiri personel TNI dan defile pasukan di depan pejabat dan undangan lainnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017