Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menempatkan dua helikopter pembom air di Kalimantan Selatan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Saat ini sudah ada dua helikopter pembom air kita tempatkan di Kalimantan Selatan, dan dalam waktu dekat kita tambah satu lagi helikoter yang didatangkan dari Sumatera Selatan," ujar Inspektur Utama BNPB Bintang di Pelaihari, Senin.

Menurut dia, ditempatkannya dua buah helikopter pembom air tersebut dalam upaya mengantisipasi sedini mungkin terjadinya kebakaran hutan dan lahan semakin meluas di wilayah Kalimantan Selatan.

Ia menjelaskan berrdasarkan pantauan BNPB melalui satelit kondisi kebakaran hutan dan lahan di Kalsel selalu bergerak karena kalau ada hujan lahan maupun hutan terbakar akan padam.

Khusus untuk Kabupaten Tanah Laut, sebut dia, tingkat kerawanan bencananya cukup tinggi dari kabupaten/kota di Kalsel seperti, bahaya kebakaran hutan dan lahan banjir dan tanah longsor.

Untuk itu, dia meminta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanah Laut bisa berperan dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Lebih lanjut dia mengemukakan, berdasarkan pantauan titik panas NOAA dan Aqua Terra dari Januari hingga 24 September 2017, jumlah titik panas di Kalsel sebanyak 269 dengan jumlah luas lahan terbakar 1.486,435 hektare.

Kemudian, terang dia, BNPB tidak saja melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan saja, namun bagi daerah kekeringan juga pihaknya lakukan dengan melakukan hujan buatan dan lainnya.

Terpisah, Bupati Tanah Laut Bambang Alamsyah mengatakan Pemkab Tanah Laut bersama pihak-pihak terkait terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

"Kita berharap tidak sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan maupun bencana lainnya di Tanah Laut," demikian tandasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017