Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan tertarik membantu pengembangan usaha ternak Itik Balagung di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai upaya Bank Indonesia mengendalikan Inflasi.


Kepala Tim Pengembangan Ekomoni Kantor Perwakikan Bank Indonesia Kalsel Muhammad John mengatakan, komoditi daging ayam, itik dan telor menjadi salah satu komoditi inflasi.

"Berhasil hasil kajian kami ternak Itik Balagung sangat cocok untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging ternak, " ujar John.

John mengatakan, Itik Balagung yang merupakan hasil perkawinan entok jantan dan betina Itik Alabio ini, banyak diminati masyarakat karena merupakan itik pedaging yang rasa dagingnya enak, sedang bagi peternak lebih mudah beternak Itik Balagung karena dalam masa tiga bulan sudah bisa dijual dengan berat 1,5 hingga 2 kilogram perekor dan lebih tahan terhadap penyakit unggas.

Dikatakan, kedepan kebutuhan daging ayam dan itik semakin meningkat sehingga terbuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin beternak Itik dan ayam.

Apalagi, lanjutnya, pihak BI berkomitmen membantu peternak yang ingin mengembangkan usaha ternaknya untuk mendapatkan pinjaman modal usaha.

"Bank Indonesia akan menyediakan bantuan layanan bagi peternak Itik dan Ayam yang ingin mengembangkan usahanya," katanya.

BI berharap pemda dan perbankan dapat mendorong dan memberikan suntikan modal bagi peternak dalam mengembangkan usaha ternaknya.

Kepala Dinas Pertanian Ilman Hadi saat mewakili Bupati HSU membuka lending model usaha beternak Itik Balagong pola pembibitan dan pembesaran di Gedung agung Amuntai mengatakan, khusus untuk populasi ternak Itik Alabio saja sudah mencapai 1,4 juta ekor.

"Jumlah ternak Itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini merupakan populasi terbesar di Kalimantan Selatan, dengan jumlah peternak Itik Alabio sebanyak 3.645 kepala keluarga dan 107 kelompok ternak Itik," kata Ilman.

Dikatakan, jumlah produksi daging Itik Alabio pertahun mencapai 475 ton lebih dan produksi telor sebanyak 10 ribu ton. Bibit Itik Alabio di Kalsel sebagian besar didatangkan dari HSU, setiap minggu anak itik Alabio yang menetas sebanyak 45 ribu ekor.

Sehingga melihat jumlah pembibitan ini, sejak 2013 Kabupaten HSU ditetapkan sebagai oleh Kementerian Pertanian sebagai satu-satunya daerah di Indonesia penghasil bibit Itik Alabio.

Hadirnya jenis itik Balagung hasil persilangan dari Itik Alabio ini semakin memperkaya upaya pengembangan ternak unggas di Kabupaten HSU dimana tingkat permintaan terhadap produksi daging unggas ini juga terus meningkat.

Desa Kayakah di Kecamatan Amuntai Selatan merupakan sentra pengembangan ternak Itik Balagung di Kabupaten HSU dengan jumlah peternak sebanyak 12 - 20 orang. Namun jumlah peternak bisa semakin banyak apalagi permintaan meningkat.

Selama ini, terangnya, Pemda HSU memberikan bantuan kepada peternak seperti bantuan pelatihan, indukan bibit Itik Alabio Betina dan entok pejantan, bahan baku kandang, mesin tetas dan mesin pembuatan pakan dan lainnya.

Pemda HSU mengakui, pengembangan ternak kurangnya modal dan belum kuatnya organisasi koperasi atau asosiasi kelompok ternak unggas dalam melindungi peternak terkait masalah harga jual ternak.

"Penjualan bibit dan hasil ternak juga masih banyak dilakukan secara individu sehingga harga jual rawan dipermainkan para tengkulak, disamping belum adanya perusahaan yang bisa menampung produksi bibit itik saat melimpah," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017