Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani provinsi setempat bulan Agustus 2017 mengalami kenaikan sebesar 5,52 persen.


Kepala BPS Kalsel Diah Utami, di Kota Banjarbaru, Rabu, mengatakan, pihaknya melakukan survei harga produsen gabah selama Agustus pada 10 kabupaten di provinsi setempat.

"Survei harga produsen gabah selama Agustus, komposisi jumlah observasi dari transaksi harga gabah pada 10 kabupaten didominasi gabah kering panen sebanyak 60 transaksi," ujarnya.

Dia menyebutkan, sepuluh kabupaten tersebut yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Balangan.

Ia mengatakan, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal GKP varietas Siam Saba senilai Rp7.909 per kilogram di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

"Harga terendah sebesar Rp4.000 per kilogram berasal dari gabah kualitas gabah kering panen varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin," kata dia lagi.

Dia menjelaskan, kenaikan rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani sebesar 5,52 persen dari harga Rp4.654 per kilogram bulan Juli 2017 menjadi Rp4.910 per kilogram pada Agustus.

"Transaksi terjadi lebih banyak pada varietas unggul lokal. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan naik dari Rp4.743 per kilogram bulan Juli menjadi Rp5.015 pada Agustus," ujarnya pula.

Menurut dia, komponen mutu gabah selama Agustus cenderung fluktuatif dan terjadi penurunan persentase kadar air, sedangkan kadar hampa/kotoran terjadi kenaikan dibandingkan bulan Juli.

"Rata-rata kadar air dan kadar hampa/kotoran gabah kualitas GKP masing-masing 14,38 persen dan 3,51 persen, sehingga cukup mempengaruhi kualitas gabah," katanya pula.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017