Forum Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah (FOPAMA) Kota Banjarmasin kembali menegaskan komitmennya dalam mendampingi dan menguatkan pembinaan mental (Bintal) anak-anak panti asuhan dengan berbasis nilai-nilai "kalamullah" Al-Quran. 

Pemateri kegiatan, Ummy Dessy, mengatakan, nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah dijadikan fondasi utama dalam menumbuhkan ketenangan jiwa, pengendalian diri, serta keteguhan iman.

Baca juga: Semarak satu dekade milad SD Muda Muhammadiyah gelar berbagai lomba

"Ajaran tentang kesabaran, qana’ah, zikir, dan pembiasaan ibadah diposisikan sebagai “vitamin jiwa” yang mampu memperkuat daya lenting (resiliensi) anak dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan," katanya pada  kegiatan musyawarah kerja yang bertema “Pembinaan Anak Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah Berdasarkan Al-Qur’an”, di Aula Sekolah Alam Aisyiyah Banjarmasin. 

Dikatakan, kegiatan ini diikuti dengan penuh antusias oleh seluruh anak panti asuhan Muhammadiyah Aisyiyah se-Kota Banjarmasin.

Kegiatan ini berangkat dari kesadaran bahwa anak yatim dan anak panti sering kali dipersepsikan sebagai pribadi yang lemah secara mental dan emosional. 

Padahal, pandangan yang berlebihan terhadap kondisi tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam kajian psikologi (Bastaman, 1997), justru berpotensi membentuk citra diri negatif pada anak, memengaruhi perilaku, serta menghambat perkembangan kepribadiannya. 

Oleh sebab itu, anak-anak panti membutuhkan pola pembinaan yang tepat, berkelanjutan, dan berakar kuat pada nilai-nilai spiritual.

Melalui pendekatan Islam yang holistik, pembinaan mental anak diarahkan tidak hanya pada aspek jasmani, tetapi juga rohani dan akhlak. 

Dalam materinya, Ummy Dessy, menyampaikan materi dengan pendekatan yang hangat, komunikatif, dan membumi.

Materi disampaikan tidak sekadar sebagai teori, tetapi sebagai bekal hidup agar anak-anak panti tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, berakhlak mulia, serta mampu memaknai setiap fase kehidupan dengan penuh rasa syukur dan harapan.

Menurutnya, keluarga adalah ruang pertama dan terpenting bagi tumbuh kembang seorang anak. Di sanalah anak mengenal kasih sayang, keteladanan, rasa aman, serta nilai-nilai kehidupan. Namun, tidak semua anak berkesempatan tumbuh dalam pelukan keluarga yang utuh. 

Sebagian harus menjalani masa kanak-kanak tanpa kehadiran orang tua, kehilangan figur pelindung, dan belajar berdiri di atas kaki sendiri sejak dini.

Sementara itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh para pengasuh dan pengurus panti asuhan Muhammadiyah Aisyiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah dari delapan cabang, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial, serta perwakilan dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin. 

Kehadiran berbagai unsur tersebut menjadi bukti nyata sinergi dan kepedulian bersama dalam mengawal masa depan anak-anak panti asuhan.

Seluruh pendanaan kegiatan bersumber dari Kas Forum Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah Kota Banjarmasin, mencerminkan semangat kemandirian, kebersamaan, dan gotong royong dalam menjalankan misi sosial dan kemanusiaan.

Baca juga: Pemprov Kalsel apresiasi LPCRM Award VI dorong peran masjid berdayakan umat

Melalui kegiatan ini, FOPAMA Banjarmasin berharap dapat terus melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa yang tenang, iman yang kokoh, serta akhlak yang mulia. 

Anak-anak panti bukanlah generasi yang patut dikasihani, melainkan generasi harapan yang layak dikuatkan, dibimbing, dan dimuliakan.
 

Pewarta: Tim Redaksi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025