Rantau, (Antaranews Kalsel) - Disetiap kunjungannya ke desa-desa di wilayahnya, Bupati Tapin HM Arifin Arpan selalu menyempatkan diri untuk menyapa warganya dan mendengar permasalahan yang ada di desa yang iya kunjungi.

Seperti Minggu (27/8), Bupati saat melakukan peninjauan lokasi rencana pembangunan jalan Trans Lokpaikat Binuang, Arifin Arpan mencoba mendengar keluh kesah petani karet yang ada di Desa Sabah Kecamatan Bungur.

Maimunah (60) salah satu petani karet desa Sabah mengeluhkan semakin anjloknya harga karet di pembeli sehingga membuat perekonomian ia beserta keluarga semakin kesulitan.

"Kami disini yang hanya sebagai petani karet merasa semakin sulit karena harga karet semakin turun hingga sekarang perkilonya cuma Rp6 ribu," keluh maimunah di depan Bupati.

Ia berserta petani lainnya pun berharap, orang nomer satu di Tapin tersebut bisa membantu dan menyampaikan permasalahan tersebut ke Pemerintah Pusat agar harga karet bisa normal seperti beberapa bulan lalu yakni kisaran Rp10 rb hingga Rp12 rb perkilonya.

Mendengar keluh kesah warganya, Bupati pun hanya bisa menyarankan agar bisa bersabar, karena anjloknya harga karet bukan hanya terjadi di Kabupaten Tapin, tapi hal serupa juga sama di daerah lain se Indonesia.

"Saat ini harga karet dunia memang sedang jatuh, mungkin karena melimpahnya karet mentah sehingga membuat harga karetpun turun," ujar Bupati.

Bupati pun mencontohkan dengan petani cabai, apabila cabai lagi melimpah, harganya pun turun drastris, namun kalau ketersediaannya sedikit namun permintaan banyak, harganya pun meningkat drastis.

"Semoga kita berharap harga karet ini bisa kembali normal kembali agar perekonomian kesejahteraan warga pun kembali meningkat," harap Bupati.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017