Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Muhammad Noor mengatakan, mulai dari awal Agustus 2017 hingga sekarang kebakaran lahan di wilayah tersebut sudah mencapai ratusan hektare.
"Kebakaran lahan itu terjadi di dua kecamatan yakni, Kecamatan Bati-Bati dan Kecamatan Tambang Ulang," ujar Kepala BPBD Tanah Laut Muhammad Noor, di Pelaihari, Jumat.
Menurut dia, ratusan hektare lahan terbakar tersebut merupakan lahan kosong hanya ditumbuhi ilalang dan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.
Untungnya kebakaran terjadi dua kecamatan tersebut, sebut dia, tidak merambat ke permukiman warga atau tanaman padi maupun tanam lainnya.
Dalam menangani kebakaran lahan,jelas dia, petugas dilapangan tidak mendapatkan kendala karena kesiapan peralatan dan mobil pemadam kebakaran selalu siap di masing-masing kecamatan.
Selain itu, ucap dia, dalam penanganan kebakaran BPBD Tanah Laut selalu berkordinasi dengan Tim Karhutla Tanah Laut melibatkan berbagai instansi pemerintah, kepolisian, TNI maupun swasta.
Hanya saja, ungkap dia, yang masih menjadi masalah dilapangan ketika kebakaran lahan terjadi di malam hari dan tempatnya berada di tengah lahan yang sulit untuk dijangkau karena kondisi gelap dan tidak ada jalan menuju ke arah kebakaran.
Lebih lanjut dia mengemukakan, terbakarnya lahan kosong milik warga tersebut berdasarkan dugaan pihaknya disengaja dibakar, bukan karena terbakar sendiri karena pada umumnya lahan terbakar hanya ditumbuhi ilalang.
Terpisah, Camat Tambang Ulang Ferhad Nurulah mengakui, kebakaran lahan terjadi di wilayah Kecamatan Tambang Ulang dalam kurun waktu satu bulan ini sering terjadi.
"Lahan yang terbakar itu pada umumnya tidak terawat, karena pemiliknya tidak tinggal di wilayah Kabupaten Tanah Laut," demikian tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kebakaran lahan itu terjadi di dua kecamatan yakni, Kecamatan Bati-Bati dan Kecamatan Tambang Ulang," ujar Kepala BPBD Tanah Laut Muhammad Noor, di Pelaihari, Jumat.
Menurut dia, ratusan hektare lahan terbakar tersebut merupakan lahan kosong hanya ditumbuhi ilalang dan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.
Untungnya kebakaran terjadi dua kecamatan tersebut, sebut dia, tidak merambat ke permukiman warga atau tanaman padi maupun tanam lainnya.
Dalam menangani kebakaran lahan,jelas dia, petugas dilapangan tidak mendapatkan kendala karena kesiapan peralatan dan mobil pemadam kebakaran selalu siap di masing-masing kecamatan.
Selain itu, ucap dia, dalam penanganan kebakaran BPBD Tanah Laut selalu berkordinasi dengan Tim Karhutla Tanah Laut melibatkan berbagai instansi pemerintah, kepolisian, TNI maupun swasta.
Hanya saja, ungkap dia, yang masih menjadi masalah dilapangan ketika kebakaran lahan terjadi di malam hari dan tempatnya berada di tengah lahan yang sulit untuk dijangkau karena kondisi gelap dan tidak ada jalan menuju ke arah kebakaran.
Lebih lanjut dia mengemukakan, terbakarnya lahan kosong milik warga tersebut berdasarkan dugaan pihaknya disengaja dibakar, bukan karena terbakar sendiri karena pada umumnya lahan terbakar hanya ditumbuhi ilalang.
Terpisah, Camat Tambang Ulang Ferhad Nurulah mengakui, kebakaran lahan terjadi di wilayah Kecamatan Tambang Ulang dalam kurun waktu satu bulan ini sering terjadi.
"Lahan yang terbakar itu pada umumnya tidak terawat, karena pemiliknya tidak tinggal di wilayah Kabupaten Tanah Laut," demikian tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017