Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan Danu Ismanto Saderi berpendapat, di provinsinya juga memungkinkan mengembangkan tanaman padi varietas baru "green super rice" (GSR) sebagaimana daerah lain.

"Kalau melihat perilaku varietas baru padi GSR, juga memungkinkan untuk kita kembangkan, dan bisa menunjang upaya peningkatan produksi padi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga merupakan daerah agraris (pertanian)," tuturnya di Banjarmasin, Jumat.

Apalagi tambah dia,  tingkat produktivitas varietas baru padi GSR tergolong tinggi, sehingga dapat pula menambah kelebihan (surplus) yang sudah capai selama ini.

Selain itu, varietas baru padi GSR bisa tumbuh dan berkembangan segala cuaca, serta tahan serangan hama wereng, ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar bergelar insenyur pertanian tersebut.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Amran Sulaiman meluncurkan dua varietas baru padi yang memiliki daya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan yakni Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR.

Peluncuran dua varietas baru padi GSR dengan tingkat produktivitas 10 ton/hektare itu di sela-sela Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) 2017-2022 di Jakarta, 21 Agustus 2017.

Menurut Mentan, varietas baru GSR tersebut berdaya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi penggunaan input seperti pestisida, pupuk kimia, dan air.

Varietas padi GSR juga mampu berproduksi tinggi dalam kondisi sub-optimum, seperti kekeringan dan kebanjiran (amphibi). Oleh karena itu varietas padi ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang muncul akibat perubahan iklim global.

Selain itu, varietas padi Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR dari hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) memiliki potensi hasil sekitar 10 ton/ha pada kondisi uji multi-lokasi, serta tahan

tahan wereng dan kekeringan.

"Sedangkan produktivitas padi kita di Kalsel selama belum pernah mencapai 10/ha. Oleh sebab itu, perlu uji coba variesta baru padi GSR tersebut, untuk selanjutnya kita kembangkan," demikian Danu Ismanto.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017