Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kodim 1007 Banjarmasin mewaspadai waktu pasca panen yang berpotensi terjadinya Karhutla.

"Masa panen diperkirakan jatuh bulan September, dan kami mewaspadai pada pasca panen karena petani bisa saja membakar tumpukan jerami," kata Komandan Kodim 1007 Banjarmasin Letkol Inf Wilson Napitupulu di Banjarmasin, Rabu.

Dikatakannya, berdasarkan pemetaan lahan pertanian yang dilakukan Kodim, di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan terdapat 1.200 hektar lahan sawah.

"Lahan seluas itu menjadi rawan jika terbakar akibat ulah oknum warga yang membakar tumpukan jerami hingga merembet luas dan menimbulkan asap yang mengganggu kesehatan," ucap pria lulusan Akmil angkatan 1998 itu.

Terus dikatakannya, sebagai bentuk kesiapan jajaran Kodim 1007 Banjarmasin akan melakukan kesiap siagaan ancaman bencana Karhutla tahun ini, rencananya dijadwalkan pada minggu kedua bulan September dilaksanakan latihan posko simulasi penanggulangan karhutla.

Bahkan, TNI Angkatan Darat di Kota Seribu Sungai tersebut akan melibatkan seluruh stakeholder dalam gelaran simulasi itu.

"Jadi siapa berbuat apa, akan ketahuan nanti dalam simulasi, mulai tahap pra bencana, tanggap darutat sampai pasca bencana," tutur Wilson.

Dandim pun mengaku hingga saat ini pihaknya masih bertumpu pada sarana dan prasarana dari Pemkot Banjarmasin dan petugas Damkar untuk penanggulangan Karhutla jika terjadi. Hal itu lantaran potensi ancaman kebakaran lahan di kota itu juga tidak terlalu besar. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017