Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Ismail Hidayat mempertanyakan tindak lanjut jembatan runtuh yang menghubungkan Desa Bangkit Baru dengan Desa Tanipah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
"Tindak lanjut tersebut, baik dari segi masalah konstruksi maupun aspek lain," tutur anggota legislatif provinsi itu yang juga warga Bakumpai Batola dalam percakapan dengan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.
"Kan kabarnya Bupati Batola sudah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan di Kecamatan Mandastana pada 17 Agustus 2017 sekitar pukul 11.30 wita itu," lanjut anggota Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi perhubungan tersebut.
Begitu pula dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel menurunkan aparatnya untuk melakukan penyelidikan terkait runtuhnya jembatan yang dibangun Juli 2015 itu secara tidak terduga atau tiba-tiba tanpa sebab alami yang jelas.
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku, secara formal atau kelembagaan DPRD Kalsel tidak mempunyai hubungan dengan Batola, tetapi masih ada kaitan emosional, karena orangtua dan keluarga juga banyak di kabupaten tersebut.
"Karenanya tidak salah kan, kalau saya juga turut prihatin dan menaruh perhatian terhadap runtuhnya jembatan yang merupakan sarana dan prasarana perhubungan di daerah pertanian pasang surut tersebut," ujar laki-laki kelahuran 17 Agustus 1958 itu.
"Kita berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Batola atau instansi terkait sesegera mungkin mencarikan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan terputusnya perhubungan darat, karena jembatan runtuh," demikian Ismail Hidayat.
Sementara jembatan yang runtuh di Batola saat suasana Agustusan itu pembiayaannya mengguanakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tambahan, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sedangkan pelaksana konstruksi jembatan tersebut PT Citra Bakumpai Abadi, kontraktor kabupaten setempat yang sudah terkenal di "Bumi Salidah" Batola itu.
Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif tahun 2014, Ismail Hidayat yang mengaku banyak mempunyai hubungan kekeluargan dengan orang-orang Batola itu, masuk daerah pemilihak Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Tindak lanjut tersebut, baik dari segi masalah konstruksi maupun aspek lain," tutur anggota legislatif provinsi itu yang juga warga Bakumpai Batola dalam percakapan dengan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.
"Kan kabarnya Bupati Batola sudah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan di Kecamatan Mandastana pada 17 Agustus 2017 sekitar pukul 11.30 wita itu," lanjut anggota Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi perhubungan tersebut.
Begitu pula dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel menurunkan aparatnya untuk melakukan penyelidikan terkait runtuhnya jembatan yang dibangun Juli 2015 itu secara tidak terduga atau tiba-tiba tanpa sebab alami yang jelas.
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku, secara formal atau kelembagaan DPRD Kalsel tidak mempunyai hubungan dengan Batola, tetapi masih ada kaitan emosional, karena orangtua dan keluarga juga banyak di kabupaten tersebut.
"Karenanya tidak salah kan, kalau saya juga turut prihatin dan menaruh perhatian terhadap runtuhnya jembatan yang merupakan sarana dan prasarana perhubungan di daerah pertanian pasang surut tersebut," ujar laki-laki kelahuran 17 Agustus 1958 itu.
"Kita berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Batola atau instansi terkait sesegera mungkin mencarikan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan terputusnya perhubungan darat, karena jembatan runtuh," demikian Ismail Hidayat.
Sementara jembatan yang runtuh di Batola saat suasana Agustusan itu pembiayaannya mengguanakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tambahan, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sedangkan pelaksana konstruksi jembatan tersebut PT Citra Bakumpai Abadi, kontraktor kabupaten setempat yang sudah terkenal di "Bumi Salidah" Batola itu.
Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif tahun 2014, Ismail Hidayat yang mengaku banyak mempunyai hubungan kekeluargan dengan orang-orang Batola itu, masuk daerah pemilihak Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017